Minggu, 26 Mei 2019

PEMILIK SIFAT INI BAIK UNTUK DIJADIKAN SAHABAT KARIB


PEMILIK SIFAT INI BAIK UNTUK DIJADIKAN SAHABAT KARIB

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam satu hadits yang sangat masyhur tentang bersahabat atau berteman adalah :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Seseorang itu mengikuti diin (agama, akhlak dan kebiasaan) teman akrabnya. Maka hendaknya seseorang melihat siapa yang dia jadikan teman akrabnya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Itulah tuntunan Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam yang mengingatkan orang orang beriman dalam bersahabat karib.

Ibnu Qudamah al Maqdisi, dalam Kitab beliau Minhajul Qashidin (dengan diringkas, pen.) menyebutkan beberapa sifat manusia yang baik untuk  dijadikan sahabat. Beliau mengatakan bahwa hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat karib memiliki lima sifat berikut : 

(1) Orang yang berakal.

Karena akal (kepandaian) merupakan modal yang utama. Tidak ada kebaikan bergaul akrab dengan orang bodoh. Bisa saja, pada suatu waktu dia  ingin memberikan manfaat kepadamu, tapi karena (kebodohannya) justru memberi mudharat. Yang dimaksud orang berakal disini adalah orang yang mengetahui suatu urusan sesuai dengan proporsinya. Manfaat bisa diambil darinya atau dari pemahaman yang diberikannya.

(2) Orang yang memiliki akhlak yang baik.

Ini merupakan keharusan. Sebab berapa banyak orang berakal yang dirinya lebih banyak dikuasasi amarah dan nafsu. Dia tunduk kepada nafsunya. Oleh karena itu tak ada manfaatnya bergaul dengan orang ini. 
  
(3) Bukan orang fasik.

Ketahuilah bahwa orang fasik tidak pernah merasa takut kepada Allah Ta’ala. Jika rasa takutnya kepada Allah tak ada tentu orang ini sulit untuk dipercaya. Sewaktu waktu orang lain tidak aman dari tipu dayanya. 

(4) Bukan pula ahli bid’ah.

Persahabatan dengan ahli bid’ah harus dihindari tersebab dia mengada ada dalam beragama. Umar bin Khaththab berkata : Hendaklah engkau mencari teman teman yang jujur. Niscaya engkau akan aman hidup dan bergaul dengannya. Mereka merupakan hiasan pada saat engkau gembira dan hiburan pada saat engkau berduka. 

 (5) Tidak rakus terhadap dunia.

Catatan penulis : Yaitu orang orang yang mengutamakan akhirat dan mengambil dunia seperlunya. Allah berfirman :

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari pada yang permulaan (Q.S ad Duhaa 4).

Sungguh salafush shalih sangat menganjurkan, jika seseorang punya sahabat yang baik maka pelihara hubungan dengannya. Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah ia erat-erat.

Berkata Imam asy Syafi’i  :  Apabila kalian memiliki teman yang membantumu dalam ketaatan maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.633) 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar