Sabtu, 17 Desember 2022

SUNGGUH RASULULLAH BERDZIKIR PADA SETIAP WAKTU

 

SUNGGUH RASULULLAH BERDZIKIR PADA SETIAP WAKTU  

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala telah mengabarkan tentang salah satu sifat orang berakal atau ulul albab adalah BERDZIKIR MENGINGAT ALLAH TA'ALA DALAM SETIAP WAKTU DAN KEADAAN yaitu ketika berdiri, ketika duduk dan ketika berbaring. Allah Ta'ala berfirman   :   

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ 

(Orang yang berakal yaitu) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Q.S Ali Imran 191).

Sungguh Allah Ta'ala menjelaskan bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam adalah suri teladan terbaik, yaitu sebagaimana firman-Nya :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (Q.S al Ahzab 21).

Wahai orang-orang beriman, sungguh Rasulullah adalah teladan yang baik bagi kalian dalam setiap perkataan, perbuatan, dan tindak tanduknya. Maka wajib meneladaninya bagi orang yang beriman kepada Allah, yang mengharap pahala dari-Nya dan takut dari adzab-Nya, serta memperbanyak dzikir dengan lisan dan hatinya. (Kitab Tafsir al Muyassar)

Syaikh Utsaimin berkata : Ayat ini merupakan prinsip penting dalam mengikuti Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam dalam UCAPAN UCAPAN, PERBUATAN PERBUATAN DAN KEADAAN KEADAAN BELIAU.

Sungguh, terdapat teladan yang baik pada diri Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam terkait BERDZIKIR KEPADA ALLAH TA'ALA. Satu hadits dari 'Aisyah, dia berkata :

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَذْكُرُ اللهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berdzikir (mengingat) Allah pada setiap waktu. (H.R. Imam Muslim).

Hadits ini menunjukkan suatu kebiasaan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam yang dilakukan secara rutin. Beliau selalu dzikrullah. Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa sepatutnya engkau memperbanyak dzikrullah pada setiap keadaan. (Kunuuzu Riyadhi ash Shaalihin).

Sungguh sangatlah banyak keutamaan dzikir yang akan mendatangi hamba hamba yang banyak berdzikir, diantaranya membuat hati menjadi tenteram sebagaimana firman-Nya : 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).

Syaikh as Sa’di berkata : Makna firman Allah : “Tathma-iinul qulub”- hati menjadi tenteram,  adalah hilangnya segala sesuatu (yang berkaitan dengan) kegelisahan, dan kegundah-gulanaan dari dalam hati. Dan dzikir tersebut akan menggantikannya dengan rasa keharmonisan (ketenteraman), kebahagiaan dan kelapangan.

Dan maksud firman-Nya : alaa bi dzikrillahi tathma-innul quluub” adalah sudah nyata dan sudah sepantasnya hati (manusia) tidak akan pernah merasakan ketenteraman, kecuali dengan dzikir (mengingat) Allah. (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.844)

      

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar