Selasa, 20 Desember 2022

INGIN SHALAT LAIL TETAPI TERKADANG MERASA BERAT BANGUN

 

INGIN SHALAT LAIL TETAPI TERKADANG  MERASA BERAT BANGUN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh shalat lail atau shalat tahajjud memiliki keutamaan yang banyak. Oleh karena itu umumnya orang orang beriman ingin mengamalkannya. Diantara keutamaannya adalah :

Pertama : Shalat lail adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.

Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari. (H.R Imam Muslim)

Kedua : Akan diberi dan dipenuhi permintaan seorang hamba untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Ini dijelaskan Rasulullah dalam hadits berikut :       

عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

Dari Jabir, ia barkata, Aku mendengar Rasulullah Salllahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya) dan itu setiap malam. (H.R Muslim dan Ahmad)

Ibnu Rajab al Hambali mengatakan :  Waktu tahajud di malam hari adalah sebaik-baik waktu pelaksanaan shalat sunnah. Ketika itu hamba semakin dekat dengan Rabb-nya. Waktu tersebut adalah saat dibukakannya pintu langit dan diijabahnya  doa. Saat itu adalah waktu untuk mengemukakan berbagai macam kebutuhan  dan permohonan kepada Allah Ta’ala. (Lathaif al Ma'arif).

Sungguh sangat banyak saudara saudara yang ingin melakukan shalat tahajud atau shalat lail ini, tetapi terkadang terhalang untuk bisa bangun beberapa waktu sebelum shubuh. Ketika keadaan sulit bangun ini sering mendatangi seseorang meskipun telah berniat untuk bangun, maka HARUSLAH BERSEGERA MELAKUKAN MUHASABAH ATAU INTROSPEKSI DIRI. Ketahuilah bahwa ketika seorang hamba  terhalang untuk beribadah dan berbuat baik itu adalah  TERMASUK SALAH SATU MUSIBAH YANG MENDATANGKAN KERUGIAN DAN PENYESALAN.

Sungguh suatu musibah mendatangi seseorang adalah karena dosa yang dilakukannya. Allah Ta’ala  berfirman :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ    

Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.

Para ulama menjelaskan bahwa kasabat aidiikum, perbuatan tanganmu dalam ayat ini maknanya adalah dosa dosa kalian.

Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah mengatakan : Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa. (Al Jawabul Kaafi)

Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah disandarkan suatu kejelekan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua musibah, itu semua disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif)

Oleh karena ketika seseorang sering gagal untuk melksanakan shalat lail atau shalat tahajud karena TERASA SANGAT BERAT UNTUK BANGUN maka segeralah MEMPERBANYAK MEMOHON AMPUN. Selain itu juga sangat penting berusaha sungguh sungguh menghindari dosa SEKECIL APAPUN.

Ali bin Abi Thalib berkata :Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat. (Al Jawabul Kaafi).

Wallahu A'lam. (2.846).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar