Selasa, 27 Desember 2022

BERLETIH LETIH DI DUNIA DEMI KESENANGAN ABADI DI AKHIRAT

 

BERLETIH LETIH DI DUNIA DEMI KESENANGAN ABADI DI AKHIRAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, puncak tertinggi keinginan orang orang beriman adalah kesenangan di akhirat dengan mendapat surga. Ketahuilah bahwa surga adalah tempat yang paling baik, paling nyaman dan paling istimewa kenikmatannya. Allah Ta'ala menyediakannya untuk orang yang beriman dan beramal shalih.

Surga adalah tempat yang sangat menyenangkan di akhirat kelak dan tak ada yang mengetahui keindahannya.  Allah Ta’ala berfirman:

فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam nikmat yang tinggi di Surga) yang menyedapkan pandangan mata, balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S as Sajdah 17).

Imam Ibnu Katsir berkata : Arti ayat di atas, tidak ada seorangpun yang mengetahui agungnya ganjaran (kebaikan) yang Allah sembunyikan (dan sediakan) bagi mereka (orang-orang yang beriman) di Surga, berupa kenikmatan yang abadi dan berbagai macam kelezatan yang belum pernah disaksikan semisalnya oleh seorangpun. (Tafsir Ibnu Katsir).

Gambaran tentang begitu hebatnya kenikmatan ini dinyatakan dalam hadits qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Allah ‘Azza wa jalla berfirman : Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam kalbu manusia. (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim dan juga yang selainnya)

Artinya adalah bahwa  semua kenikmatan dan keindahan di dunia yang pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga atau dibayangkan dalam hati manusia, maka kenikmatan di Surga jauh melebihi semua itu. (Faidhul Qadiir).

Shahabat yang mulia, Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu berkata : Tidak ada sesuatupun di dunia yang serupa dengan apa yang ada di Surga kecuali namanya (saja). Ibnu Jarir ath Thabari

Ketika seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu YANG TERBAIK DAN YANG PALING BAIK maka haruslah pula di awali atau dibarengi perbuatan yang paling baik pula. Oleh karena itu untuk mendapatkan tempat di surga maka hamba hamba Allah HARUSLAH SIAP UNTUK BERLETIH LETIH DAN BERPAYAH PAYAH KETIKA DI DUNIA menyiapkan bekal terutama sekali adalah AMAL SHALIH YANG DILANDASI IMAN.

Sungguh amal shalih yang di syariat untuk dilakukan oleh hamba hamba Allah sangatlah banyak jumlah dan jenisnya. Diantara amal amal shalih itu ada yang ringan bahkan sangat ringan untuk dilakukan. Tetapi adapula amal shalih yang terasa agak berat bagi sebagian hamba hamba Allah.

Lihatlah bagaimana seorang hamba harus berusaha terus menerus melakukan shalat berjamaah lima waktu di masjid. Lalu bagaimana pula dengan ibadah puasa yang  harus menahan makan dan minum sekitar 14 jam serta menjaga hal hal yang membatalkannya.

Dan juga disyariatkan untuk beribadah di sepertiga malam terakhir meskipun tidak wajib. Dan juga ada kewajiban berhaji yang membutuhkan tenaga dan harta. Ada pula disyariatkan untuk mengeluarkan sebagian harta  zakat, infak  dan sedekah dan  yang lainnya.

Meskipun sebagian ibadah yang disyariatkan itu terkadang terasa berat terkadang tanpa istirahat tetapi bagi orang orang yang betul betul menginginkan KESENANGAN YANG ABADI DI NEGERI AKHIRAT maka tetap dilakukan meskipun harus berletih letih di dunia.

Sungguh hakikatnya, bagi orang orang beriman tidak ada istirahat total di dunia, kecuali  di akhirat kelak. Ulama ulama terdahulu memberi nasehat dalam perkara  ini :

(1) Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata : Seorang mukmin itu tidaklah memiliki waktu istirahat melainkan ketika ia telah memasuki Surga. (Mausuu'ah Ibnu Abid Dunya).

(2) Imam Ibnul Jauzi raimahullah berkata : Wahai jiwa-jiwa, berletih-letihlah sedikit (dalam beramal shalih), maka engkau pun (kelak) akan banyak beristirahat di surga Firdaus. (Dari Kitab al-Mawaa'izh).

(3) Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Barangsiapa yang lebih mementingkan untuk beristirahat (di dunia), pasti akan terlewatkan untuk mendapat istirahat (di akhirat). (Miftaah Daaaris Sa’aadah)

Wallahu A'lam. (2.853)

        

 

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar