Minggu, 25 Desember 2022

SUNGGUH KITA DICIPTAKAN HANYA UNTUK BERIBADAH

 

SUNGGUH KITA DICIPTAKAN HANYA UNTUK BERIBADAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa  tidak ada kegunaan kita manusia ini diciptakan Allah Ta'ala kecuali untuk beribadah, mengabdi dan menyembah kepada Allah Ta'ala. Perkara ini dijelaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :

Pertama : Dalam surat al Baqarah ayat 20. Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai manusia !. Sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dan orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Kedua : Dalam surat adz Dzariyat ayat 56. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. 

Ketahuilah bahwa para ulama  telah menjelaskan tentang makna ibadah :

(1) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Ibadah adalah satu istilah yang menghimpun seluruh apa yang DICINTAI DAN DIRIDHAI oleh Allah Ta'ala berupa perkataan dan perbuatan yang lahir dan yang bathin. (Al 'Ubudiyah).

(2) Imam Ibnu Katsir berkata : Di dalam (istilah) syariat (ibadah) adalah suatu   dari apa yang menggabungkan kesempurnaan atau puncak kecintaan, ketundukan dan rasa takut. (Tafsir Ibnu Katsir)

Tentang surat adz Dzariyat ayat 56 ini, Syaikh  as Sa'di berkata :  Inilah tujuan Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta'ala mengutus semua Rasul untuk tujuan tersebut. Tujuan tersebut MENYEMBAH ALLAH TA'ALA, yang mencakup : (1) Berilmu tentang Allah Ta'ala. (2) Mencintai-Nya. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap kepada-Nya dan (5) Berpaling dari selain-Nya.

Semua tujuan itu tergantung kepada ilmu dan ma'rifatullah (mengenal Allah Ta'ala). Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap Rabb-nya maka ibadahnya semakin sempurna. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tentang ayat ini pula, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Seandainya, umat manusia sering merenungi ayat ini, tentu mereka banyak mengingat atau banyak mendapatkan pelajaran. Kita hanya diciptakan untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Orang yang menyadari bahwa dia diciptakan HANYA UNTUK BERIBADAH maka seyogyanya DIA MENJADIKAN SEMUA AMALAN DAN AKTIVITASNYA SEBAGAI IBADAH (bernilai ibadah, peny.).

Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita orang yang mendapat taufiq dari Allah Ta'ala. Orang yang mendapatkan taufiq, jika dia makan maka dia makan dalam rangka taat kepada Allah Ta'ala karena Allah Ta'ala memerintahkan para hamba-Nya untuk makan. Allah Ta'ala berfirman :

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا 

Makan dan minumlah kalian (Q.S al Baqarah 187).

Ketka dia makan bertujuan untuk menjaga badannya karena kita diperintah untuk menjaga badan. Jika dia makan DENGAN NIAT untuk mendapatkan kekuatan agar bisa melaksanakan KETAATAN KEPADA ALLAH TA'ALA maka makan  minum yang dia nikmati menjadi makan dan minum  bernilai ibadah.

Sejatinya, jika seorang anak manusia menyadari kadar diri dan kadar kehidupannya maka dengan pertolongan Allah Ta'ala dia bisa merubah sesuatu kebiasaannya menjadi (sesuatu yang bernilai) ibadah (yang mendatangkan pahala baginya). Dia juga bisa menyempurnakan ibadah ibadahnya dengan menghadirkan  niatnya. Dengan demikian dia telah merealisasikan firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56). Dari Fatawaa Nuur 'ala ad Darbi, dengan diringkas.

Wallahu A'lam. (2.851)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar