Senin, 12 Desember 2022

BERI UDZUR SAUDARA YANG TIDAK MEMENUHI HARAPANMU

 

BERI UDZUR SAUDARA YANG TIDAK MEMENUHI HARAPANMU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam menjalani kehidupan ini terkadang kita ingin agar saudara kita sesama orang beriman bisa memenuhi sesuatu yang kita harapkan darinya. Diantaranya adalah :

(1) Kita mengharap dia berbicara dengan baik, lemah lembut. Tetapi terkadang,  bahkan sering berkata kasar.

(2) Kita mengharap agar dia membalas pesan kita kepadanya melalui WhatsApp atau media lainnya. Tetapi tak ada balasan.

(3) Kita mengharap agar dia mau hadir di majlis ilmu, ngaji sama sama.  Tetapi dia tidak bisa bahkan tidak mau. Dan banyak lagi yang lainnya

Nah, jika perasaan tidak enak atau buruk sangka yang muncul maka keadaan ini bisa merusak hubungan persaudaraan. Tetapi ketahuilah bahwa jika demikian keadaannya maka yang sangat dianjurkan untuk dikedepankan adalah PRASANGKA BAIK DENGAN MEMBERINYA UDZUR.

Lalu apa makna udzur ?. Salah satu makna udzur adalah memberi keringanan atau memahami bahwa seseorang berhalangan atau terhalang melakukan sesuatu yang diharapkan.

Ketahuilah bahwa sangatlah banyak nasehat para ulama terdahulu tentang  memberi udzur kepada saudara seiman, diantaranya adalah :

(1) Abu Qilabah ‘Abdullah bin Zaid al Jarmi berkata : Jika sampai kepadamu kabar tentang saudaramu yang tidak engkau sukai maka berusahalah mencari udzur bagi saudaramu itu semampumu. Jika engkau tidak mampu mendapatkan udzur bagi sudaramu maka katakanlah dalam dirimu : Mungkin saudaraku punya udzur yang tidak aku ketahui. (Abu Nu'aim dala al Hilyah).

(2) Al Baihaqi meriwayatkan tentang Ja’far bin Muhammad rahimahullah yang memberi nasehat : Apabila sampai kepadamu dari saudaramu sesuatu yang kamu ingkari, maka berilah ia satu udzur sampai 70 udzur. Bila kamu tidak mendapatkan udzur, maka katakanlah : Barangkali ia mempunyai udzur yang aku tidak ketahui. (Syu’abul Iman).

(3) Diriwayatkan pula oleh Abu Abrirrahman as Sulami bahwa  Abdullah bin Muhammad bin Munazil berkata : Mukmin adalah yang selalu memberi udzur kepada saudaranya, sedangkan munafiq adalah yang selalu mencari kesalahan saudaranya. (Adab ash Shuhbah).

Ketahuilah bahwa inti pokok dalam memberi udzur adalah SIKAP TIDAK BURUK  SANGKA. Dan sungguh sikap buruk  sangka dilarang Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Sungguh Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ

Wahai orang-orang yang beriman !. Jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian prasangka itu adalah dosa. (Q.S al Hujurat 12)

Al Imam Ibnu Katsir berkata : Allah melarang para hamba-hambaNya yang beriman, dari perbuatan curiga, prasangka, dan dugaan, baik kepada keluarganya, kerabat atau manusia pada umumnya jika tidak pada tempatnya. Sebab pada sebagian prasangka dan curiga itu terdapat dosa, maka jauhilah perbuatan banyak curiga sebagai pencegah dari dosa. (Tafsir Ibnu Katsir).  

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya  berprasangka buruk karena hal itu termasuk perkataan paling dusta :

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

Berhati-hatilah kalian dari (perbuatan) berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Wallahu A'lam. (2.840).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar