Rabu, 21 Desember 2022

MENJAUHKAN DIRI DARI ADZAB DENGAN ISTIGHFAR DAN BERSYUKUR

 

MENJAUHKAN DIRI DARI ADZAB DENGAN ISTIGHFAR DAN BERSYUKUR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh orang orang yang beriman SANGATLAH BESAR RASA TAKUTNYA DARI ADZAB ALLAH. Ketahuilah bahwa  adzab Allah bisa jadi diturunkan di dunia dan adzab di akhirat sangatlah  dahsyat. Oleh karena itu orang orang selalu berusaha menjauhkan diri dari dosa dan maksiat sekecil apapun.

Selain itu, orang orang beriman sangatlah dianjurkan untuk banyak memohon ampun atau BERISTIGHFAR  banyak BERSYUKUR YAITU SEBAGAI  UPAYA MENJAUHKAN DIRI DARI ADZAB ALLAH TA'ALA.

Pertama : Banyak beristighfar. Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan tidaklah (pula) akan mengadzab mereka, sedang mereka memohon ampun. (Q.S al Anfal 33).

Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Ini adalah pencegah adzab dari mereka padahal sebab sebab turunnya adzab telah terpenuhi. (Taisir Karimir Rahman)

Kedua : Banyak bersyukur. Diantara cara yang dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala adalah : 

(1) Membenarkan dengan hati dengan keyakinan yang kuat bahwa semua nikmat adalah dari Allah Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. (Q.S an Nahal  53).

(2) Memuji Allah Ta’ala dengan lisan melalui ucapan ALHAMDULILLAH. Dan juga dengan menyebut nyebut  nikmat yang diberikan Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya : 

 وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap nikmat Rabb-mu hendaklah engkau menyebutnya (dengan bersyukur) Q.S adh Dhuha 11.

(3) Menggunakan nikmat nikmat yang dianugerahkan Allah Ta’ala sebagai sarana untuk MELAKSANAKAN PERINTAH-NYA dan MENJAUHI LARANGAN-NYA. Itulah yang dimaksud bersyukur dengan perbuatan.

Ketahuilah bahwa seorang hamba yang bersyukur, sebenarnya dia bersyukur untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman : 

فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

Barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa ingkar maka sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya dan Mahamulia. (Q.S an Naml 40).

Sungguh Allah Ta’ala tak mengadzab orang orang bersyukur kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya :  

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

Allah tidak akan mengadzabmu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. (Q.S an Nisa’ 147).

Oleh karena itu orang orang beriman setiap saat haruslah memohon ampun dan bersyukur kepada Allah Ta’ala dan BERDOA  agar diberi HIDAYAH MENJADI ORANG YANG BANYAK MEMOHON AMPUN DAN SELALU  BERSYUKUR. Wallahu A'lam. (2.847) 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar