Jumat, 09 Desember 2022

BAHAYA BESAR JIKA IMAN LUNTUR IBADAH FUTUR

 

BAHAYA BESAR JIKA IMAN LUNTUR IBADAH FUTUR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta'ala memberi nikmat yang TAK TERKIRA BESARNYA kepada kita yaitu NIKMAT IMAN. Kemudian Allah Ta'ala memberi kita taufik untuk beribadah kepada-Nya dengan landasan iman yaitu iman yang melahirkan amal shalih.

Sungguh, dua hal ini, iman dan amal shalih akan mendatangkan keselamatan kepada kita untuk bisa selamat menjalani hidup ini di dunia dan di akhirat kelak. Janji Allah Ta'ala adalah pasti benar. Allah Ta'ala berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang beramal shalih, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).

Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti al Qur an dan as Sunnah, baik laki laki maupun wanita yang hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Amal yang diperintahkan itu telah disyariatkan dari sisi Allah, yaitu Dia akan memberinya kehidupan yang baik DI DUNIA  dan memberikan balasan DI AKHIRAT kelak dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dan juga Allah Ta'ala berfirman :

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًا

Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya selama lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah ?. (Q.S an Nisa' 122).

Dalam kitab Tafsir al Muyassar disebutkan : Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.  Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?. (Departemen Agama Saudi Arabia).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah dengan sungguh sungguh menjaga dua hal ini sampai akhir hayatnya, yaitu :

Pertama : Iman jangan sampai luntur.

Syaikh as Sa’di berkata : Sesungguhnya iman  menjadi syarat sahnya amal shalih. Bahkan tak bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan iman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Oleh karena itu seorang hamba  haruslah sungguh sungguh   menjaga iman yang ada dalam dirinya Ketahuilah bahwa iman ada saatnya bertambah dan ada saatnya berkurang. Iman bertambah karena ketaatan dan akan berkurang bahkan bisa hilang karena dosa dan maksiat. Jadi iman seseorang akan bertahan bahkan naik dengan memperbanyak melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Kedua : Beribadah jangan futur.

Apa itu futur ?. Menurut Ibn Manzur dalam kamusnya, pengertian futur secara bahasa adalah : (1) Putus setelah bersambung, atau tenang setelah bergerak. (2) Malas, lamban atau perlahan setelah rajin dan bersungguh-sungguh.

Futur bisa menimpa seseorang  yaitu ketika biasanya rajin dalam beramal shalih lalu berkurang dan malas malasan. Bahkan futur yang  parah adalah ketika berhenti melakukan amal shalih.     

Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan agar kita beramal terus menerus sampai akhir hayat, sebagaimana firman-Nya : 

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

 

Syaikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ingatlah bahwa ibadah atau amal shalih itu ditentukan pada saat akhir. Seseorang yang beberapa puluh tahun senantiasa melakukan amal shalih tetapi setelah mendekati akhir hayat lalu didatangi penyakit  futur. Akibatnya adalah rugi besar dan penyesalan berkepanjangan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya. (H.R Imam Bukhari)

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah terus menerus menjaga imannya agar tetap kokoh dan menjaga ibadah atau amal shalihnya tetap terpelihara hingga akhir hayat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.834). 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar