Jumat, 23 Desember 2022

INFAK DALAM KEADAAN SEMPIT BALASANNYA LEBIH BESAR

 

INFAK DALAM KEADAAN SEMPIT BALASANNYA LEBIH BESAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh berinfak dan bersedekah dalam bentuk harta untuk orang orang yang membutuhkan  adalah sangat dianjurkan dan terpuji dalam syariat. Berinfak bukan hanya untuk orang memiliki kelapangan bahkan dalam keadaan sempit juga dianjurkan. Bahkan itu adalah salah tanda orang bertakwa. Allah Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam  KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan dalam sabda beliau bahwa sedekah paling utama adalah sedekah orang yang tidak memiliki banyak harta  :

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ جُهْدُ الْمُقِلِّ وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ

Sedekah yang paling utama adalah sedekahnya orang yang kekurangan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung. (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Hakim dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Jadi ketika seseorang dalam keadaan sempit atau kekurangan  juga sangat dianjurkan untuk berinfak dan bersedekah sesuai kemampuannya. Ketahuilah bahwa sedekah dalam keadaan sempit dengan jumlah yang sedikit BISA MEMILIKI NILAI SERTA BALASAN YANG LEBIH BESAR.

Seseorang memiliki harta misalnya 1 milyar rupiah lalu dia  berinfak 1 juta rupiah (satu permil dari hartanya), nilainya di sisi Allah akan berbeda dengan seseorang yang memiliki harta 10 juta rupiah lalu dia berinfak  100 ribu rupiah (satu persen dari hartanya).

Ingatlah satu kaidah bahwa : Al jaza’-u min jinsil amal. Sesungguhnya balasan itu berbanding dengan (beratnya) amal perbuatan.

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا


Satu dirham mengungguli seratus ribu dirham. Seorang bertanya : Bagaimana itu (terjadi) wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Seseorang mempunyai harta yang melimpah lalu dia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham lalu menyedekahkannya, dan seseorang yang lain hanya memilik dua dirham, dia mengambil satu dirham lalu  mensedekahkannya. (H.R Imam an Nasa-i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya).

Sebagai penutup tulisan ini dinukil satu hadits tentang keutamaan berinfak dan bersedekah.

Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إن الصدقة لتطفئ عن أهلها حر القبور وإنما يستظل المؤمن يوم القيامة في ظل صدقته

Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari Kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya. (Lihat Silsilah as Shahihah, 3484).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.849)

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar