Kamis, 25 Agustus 2022

RUTIN MENGAMALKAN PUASA SENIN-KAMIS

 

RUTIN MENGAMALKAN PUASA SENIN-KAMIS

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Dari berbagai kabar, kita  mengetahui bahwa sangatlah banyak saudara saudara kita yang RUTIN, KONTINYU mengamalkan puasa  SUNNAH SENIN-KAMIS. Diketahui pula, ternyata saudara saudara kita yang rutin mengamalkan puasa sunnah Senin-Kamis ini merasa fisiknya tambah sehat meskipun umurnya sudah diatas 50, 60 bahkan ada yang sudah diatas 70 tahun.

Dalam  banyak pulikasi kita mengetahui bahwa para ahli kesehatan memang menemukan banyak kebaikan bagi kesehatan tubuh orang yang berpuasa secara rutin. Diantaranya adalah menurunkan kolesterol, mengurangi resistensi insulin, terjadi proses detoksifikasi dengan mengeluarkan racun racun yang tersimpan pada lemak dalam tubuh dan banyak lagi yang lainnya.

Namun demikian, sungguh kita yakin betul bahwa saudara saudara kita yang rutin melakukan puasa Senin-Kamis itu TIDAKLAH UNTUK TUJUAN AGAR SEHAT tetapi mereka berpuasa untuk tujuan yang sangat agung yaitu : BERIBADAH UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH TA'ALA DAN MENCARI RIDHA-NYA. Dan juga untuk MENGHIDUPKAN SUNNAH. Ketika seorang hamba menghidupkan sunnah Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  maka itu adalah salah satu cara mencintai beliau. Beliau bersabda :

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).

Diantara dalil yang menunjukkan bahwa puasa Senin-Kamis itu disunahkan adalah sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam berikut ini.

Pertama : Salah satu puasa sunnah yang selalu dijaga Rasulullah adalah puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis. Satu hadits dari A’isyah menyebutkan :

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

Sesungguhnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis. (H.R an Nasai  dan Ibnu Majah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Kedua : Dalam satu riwayat juga disebutkan tentang Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berpuasa pada hari Senin dan Kamis : 

كَانَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّي صَوْمَ اْلِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ

Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin dan Kamis. (H.R at Tirmidzi, an Nasa’i dan Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al Albani). 

Ketiga : Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tentang kebiasaan beliau berpuasa pada dua hari yaitu Senin dan Kamis. 

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ  :أَىُّ يَوْمَيْنِ  :قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ  :ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam : Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku : Apa dua hari tersebut ?. Usamah menjawab : Senin dan Kamis. Lalu beliau bersabda : Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam. Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa. (H.R an Nasa’i  dan Imam Ahmad. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini Hasan).

Selain itu ketahuilah bahwa mengamalkan ibadah puasa, termasuk puasa Senin-Kamis mendatangkan sangat banyak kebaikan, dua dantaranya adalah :

Pertama : Dijauhkan wajahnya dari api neraka

Ketahuilah bahwa ternyata melakukan ibadah puasa adalah salah satu cara untuk terhindar dari api neraka bahkan bisa dijauhkan sejauh jauhnya dari api neraka yang dahsyat itu. Rasulullah Salallahu ‘alai Wasallam  bersabda :  

ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا

Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim karena puasanya itu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Sa’id al Khudri).

Kedua : Mendapat perisai sebagai benteng terhadap api neraka. 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda :  

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.  (H.R Imam Ahmad).

Syaikh Dr. Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka. Hal ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa ‘Arafah, dan puasa ‘Asyura (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi Al-Arba’in An-Nawawiyyah).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.716)

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar