Kamis, 11 Agustus 2022

PENJAGAAN DARI ALLAH BAGI YANG MELAZIMKAN SHALAT DHUHA

 

PENJAGAAN DARI ALLAH BAGI YANG MELAZIMKAN SHALAT DHUHA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa  manusia  diciptakan bersifat lemah. Allah Ta'ala menjelaskan keadaan ini dalam firman-Nya :

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

Manusia diciptakan (bersifat) lemah. (Q.S an Nisa’ 28).

Kelemahan yang ada pada diri manusia membuatnya tak mampu melindungi atau menjaga sendiri, dirinya dari berbagai kesulitan, kesedihan dan marabahaya termasuk godaan dan gangguan syaithan.

KETAHUILAH BAHWA MANUSIA AKAN MENJADI KUAT BAHKAN SANGAT KUAT KETIKA MEMOHON PENJAGAAN  DAN MEMOHON KEKUATAN KEPADA AL QAWIY YAITU ALLAH TA’ALA YANG MAHA KUAT. Sungguh Allah Ta'ala melalui Rasul-Nya telah memberikan banyak petunjuk untuk mendapat perlindungan dan penjagaan dari Allah Ta'ala. Salah satunya adalah dengan MELAZIMKAN ATAU MEMBIASAKAN DIRI MENGAMALKAN SHALAT DHUHA.

Tentang makna shalat dhuha dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Beliau berkata : Shalat dhuha  atau shalatul Awwabiin adalah shalat sunnah mu’akkadah, dimulai sejak terbitnya matahari setinggi tombak, sampai menjelang tergelincirnya matahari, minimal dua rakaat dan tak terbatas jumlah maksimalnya (www.binbaz.org.sa).

Sungguh,  seorang hamba yang melaksanakan shalat dhuha empat rakaat akan mendapat penjagaan dari Allah Ta'ala sehari penuh. Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah bersabda bahwa Allah Ta’ala berfirman : “Ibna aadamarka’ lii min awwalin nahaari arba’a raka’aatin akfika aakhirah”.  Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku di pagi hari empat rakaat, niscaya Aku akan menjagamu sampai akhir hari (mu). H.R at Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh al Albani. 

Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  memohon ampun dan bertaubat SETELAH SHALAT DHUHA, yaitu sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

مائة مرة  حتى  قالها

Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.  

Sampai beliau membacanya seratus kali. (H.R Imam Bukhari dalam al Adab al Mufrad, Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih).

Hadits ini menjadi dalil bahwa ketika selesai shalat dhuha dianjurkan membaca doa ini sebanyak seratus kali sebagaimana yang diamalkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Insya Allah SANGAT BAIK untuk kita amalkan.

Oleh karena itu hamba Allah hendaklah berusaha melazimkan dirinya untuk istiqamah mengamalkan shalat dhuha yang memiliki sangat banyak keutamaan. Selain itu, sangat dianjurkan memohon ampun serta bertaubat seratus kali setelah shalat dhuha. Insya Allah ada manfaatnya bai kita semua. Wallahu A'lam. (2.699)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar