Senin, 29 Agustus 2022

MENYEMPURNAKAN WUDHU MENDATANGKAN BANYAK KEUTAMAAN

 

MENYEMPURNAKAN WUDHU MENDATANGKAN BANYAK KEUTAMAAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sebelum shalat, setiap hamba Allah wajib berwudhu. Sungguh Allah Ta'ala  tidak menerima shalat seseorang jika tidak berwudhu’ yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : 

لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Disamping kewajiban berwudhu maka  orang orang beriman haruslah juga berusaha dengan sungguh sungguh untuk menyempurnakan setiap wudhu-nya karena berkaitan sangat dengan nilai dan kesempurnaan shalatnya.

Selain itu, ketahuilah bahwa berwudhu memang wajib bagi seseorang yang akan menegakkan shalat, tetapi juga mendatangkan banyak keutamaan bagi yang melakukannya, diantaranya adalah :

Pertama : Berwudhu sebelum tidur didoakan oleh malaikat .

Malaikat adalah makhluk yang sangat taat dan tak pernah bermaksiat kepada Allah Ta’ala sehingga sangat besar kemungkinan doanya diijabah.

Dari Abdullah bin Umar radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa : Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena (dia) tidur dalam keadaan suci. (H.R Ibnu Hibban dinilai shahih oleh Syaikh al Albani dalam Shahih at Targhib wat Tarhib).

Kedua  : Berwudhu menghapus kesalahan.

Wudhu dapat menghapus  kesalahan seorang hamba. Ya memang benar, karena Rasulullah yang mengabarkan melalui sabda beliau : 

مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Tidak ada seorang pun diantara yang mendekatkan air wudhunya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allâh, kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.

Kemudian mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air. 

Lalu jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika kemudian, ia berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allâh menyanjung dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya untuk Allah kecuali dia terlepas dari kesalahan kesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya. (Muttafaqun ’alaihi)

Ketiga : Seseorang yang berwudhu dan  berdoa sesudahnya  boleh memilih  pintu surga yang dia mau.

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan : Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu. (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah), kecuali Allah akan bukakan UNTUKNYA DELAPAN PINTU SURGA  yang bisa dia masuki dari pintu mana saja yang dia suka. (H.R Imam Muslim dan yang selainnya).

Di dalam riwayat Imam at Tirmidzi ada tambahan  doa setelah berwudhu ini  yang juga shahih : 

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ

Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba hamba-Mu yang  bertaubat dan mensucikan diri (H.R at Tirmizi dan Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.722)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar