Sabtu, 23 September 2017

SYARI'AT ISLAM MEMULIAKAN WANITA



SYARI’AT ISLAM MEMULIAKAN WANITA 

Oleh : Azwir B. Chaniago

Pada zaman jahiliyah, wanita dinilai sebagai makhluk yang tak berharga, rendah bahkan dihinakan. Dalam beberapa  riwayat disebutkan,  ketika seseorang mengetahui bahwa anaknya yang lahir adalah wanita maka merah padam wajahnya. Mereka sangat tidak nyaman dengan adanya anak perempuan.

Selain itu pada zaman jahiliah orang orang Quraisy menetapkan bahwa jika ada seseorang  meninggal maka yang berhak mewarisi hanya anak laki lakinya yang paling tua. Ini dengan alasan bahwa dialah yang bisa mengangkat senjata, berperang untuk membela kaumnya (Tafsir ath Thabari, menukil perkataan Ibnu Abbas). 

Seorang wanita, di zaman jahiliah  sangatlah terhina. Jangankan bisa memperoleh waris, malah wanita itu sendiri termasuk sebagai harta yang diwarisi. Seorang laki laki bisa mewarisi istri dari saudaranya yang meninggal. Jika kemudian wanita yang diwarisi ini dinikahkan oleh penerima waris, maka maharnya menjadi hak penerima waris.

Segala puji bagi Allah, sungguh Islam datang memuliakan wanita. Islam dating memperbaiki keadaan yang sangat buruk ini, menghapus kezhaliman terhadap wanita bahkan menetapkan adanya hak waris bagi wanita. 
  
Rasulullah juga menetapkan kemuliaan bagi wanita. Diantaranya adalah perintah berbuat baik kepada  istri sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini. 

Pertama : Rasulullah bersabda : “Berwasiatlah kamu semua supaya berlaku baik terhadap isteri-isteri. Sesungguhnya kamu semua mengambil mereka dengan amanah Allah SWT dan kamu semua menghalalkan persetubuhan dengan mereka dengan kalimah Allah Ta’ala”. (H.R at Tirmidzi)

Kedua : Berbuat baik kepada isteri sebagai tanda  kesempurnaan iman. Rasulullah Sallahu ‘alahi wasallam bersabda : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang baik budi pekertinya dan lemah lembut terhadap isterinya.” (Riwayat Abu Daud)

Ketiga : Lelaki yang paling baik adalah lelaki yang berbuat baik kepada isteri. Dalam sebuah hadits  yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib disebutkan bahwa laki laki yang paling baik adalah yang baik terhadap istrinya bahkan seorang yang memuliakan wanita adalah termasuk orang orang yang mulia. 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Lelaki yang paling baik ialah yang amat baik terhadap isterinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap isteriku. Tidak ada seseorang yang memuliakan wanita, kecuali dia seorang yang mulia. Tidak ada yang menghina wanita, kecuali orang yang rendah akhlaknya.” (H.R Abu Daud).

Selain itu perlu diketahui pula bahwa dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah disebutkan tentang kewajiban berbuat baik kepada ibu tiga kali dari kewajiban terhadap bapak. Ini satu pertanda yang jelas bahwa wanita terutama ibu lebih dimuliakan dalam Islam.

Abu Hurairah berkata: Ada seseorang datang menemui Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya : Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku selayaknya berbuat baik ?.  Beliau menjawab :  “Kepada ibumu !” Orang tadi bertanya kembali : Lalu kepada siapa lagi ? Rasulullah menjawab : “Ibumu.” Kemudian ia mengulangi pertanyaannya  dan Rasulullah tetap menjawab : “Kepada ibumu !”. Ia bertanya kembali : Setelah itu kepada siapa lagi ?. Beliau menjawab : “Kepada bapakmu !”  (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim). 
                      
Sungguh sampai ke surga pun wanita dunia ini menjadi wanita lebih utama dan  dari para bidadari surga. Pada hal dalam banyak riwayat kita mendapat keterangan bahwa bidadari surga itu memiliki banyak kelebihan dari hal kecantikan, kesetiaan, akhlak dan yang lainnya. Akan  tetapi semua kelebihan bidadari surga itu  akan kalah dengan wanita wanita dunia yang masuk surga.

Ada pertanyaan dari Ummu Salamah : “Ya Rasulullah, mana yang lebih afdhal, bidadari asli surga ataukah wanita dunia” ?. 

Beliau bersabda : “Wanita dunia  lebih afdhal dari pada bidadari asli surga. Sebagaimana bagian luar baju lebih bagus dari pada bagian dalamnya.”
Ummu Salamah bertanya : Mengapa bisa demikian, ya Rasulullah ?. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Disebabkan karena mereka shalat, berpuasa, dan melakukan ibadah kepada Allah. Allah berikan dia hiasan cahaya di wajahnya, memakai sutra putih warnanya, dan baju berwarna hijau, serta perhiasan kuning mengkilap. (H.R ath Thabrani).

Oleh karena para wanita yang shalihah adalah mulia sebagaimana Rasulullah telah menjelaskannya dalam banyak hadits  tersebut diatas. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.127).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar