Sabtu, 23 September 2017

HADITS BEKERJALAH UNTUK DUNIAMU...??



HADITS BEKERJALAH UNTUK DUNIAMU …??

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kalau kita perhatikan, sebagian saudara kita ada yang selalu bekerja keras, seolah  mengejar dunia untuk mengumpulkan harta. Begitu sibuknya dalam mengejar dunia terkadang lalai dalam ibadah, lalai dalam belajar ilmu syar’i bahkan sangat sulit menyediakan waktu untuk hadir di majlis ilmu.  

Lalu ketika ada yang mengingatkan maka mereka berdalih dengan satu kalimat yang sangat masyhur dan dikatakan sebagai hadits yaitu : “I’mal lidun-yaaka ka–annaka ta’isyuabadan, wa’malli aakhiratika ka-annaka tamuutu ghadan”.Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al ‘Ash bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Beramallah (bekerjalah) untuk duniamu seakan akan kamu akan hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu seakan akan kamu akan mati besok. 

Ketahuilah bahwa  : Para ulama  telah memberikan penilaian terhadap kedudukan hadits ini sehingga tidak bisa dijadikan sandaran, diantaranya adalah :

Pertama : Hadits ini disebutkan oleh Abdullah bin Mubarak dalam Kitab az Zuhd, dari Muhammad bin Ajlan dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash yaitu ucapan yang semakna dengan hadits diatas. Sanad riwayat ini lemah karena terputus. Muhammad bin ‘Ajlan tidak bertemu dengan Abdullah bin Amr bin ‘Ash. (Lihat Kitab Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’).

Kedua :  Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani, seorang ahli hadits abad ini berkata : Hadits ini   tidak ada asal usulnya secara marfu’ dari Rasulullah, meskipun riwayat ini sangat populer diucapkan dikalangan kaum muslimin zaman sekarang. (Kitab Silsilah hadits Dha’if dan Maudhu’)

Ketiga : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, seorang ulama besar dari Saudi, berkata : Ucapan ini diriwayatkan sebagai hadits dari Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam, pada hal bukan hadits. Yang benar adalah bahwa pernyataan di atas diriwayatkan dari ucapan sahabat Abdullah bin Amr bin ‘Ash, itupun dengan periwayatan yang lemah. (Majmu’ Fatawa Syaikh Utsaimin).

Dengan kedudukannya yang lemah bahkan tidak ada asal usulnya dari Rasulullah secara marfu’ maka tidaklah bisa dijadikan sandaran ataupun dalih untuk terus mengejar dunia dan segala perhiasannya.

Oleh karena itu mari kita cari dunia secukupnya dan itupun dengan tujuan untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang lebih baik. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya : “Walal aakhiratu khairul laka mina uula”  Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari pada yang permulaan (Q.S ad Duhaa 4). 

Rasulullah juga telah mengingatkan dalam sabda beliau : Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai pusat perhatiannya, niscaya Allah membat hatinya kaya, segala urusannya menjadi teratur, serta dunia dating kepadanya tanpa perlu dikejar kejar. Adapun siapa yang menjadikan dunia sebagai pusat perhatiannya, niscaya Allah menjadikan kefakiran berada di depan matanya. Segala urusannya menjadi kacau dan dunia dating kepadanya sekedar yang telah ditakdirkan”. (H.R at Tirmidzi, lihat Silsilah ash Shahihah)

Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.126)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar