Minggu, 26 Juni 2016

MERAIH KECINTAN ALLAH MELALUI AMALAN SUNNAH



MERAIH KECINTAAN ALLAH MELALUI  AMALAN SUNNAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Wajib bagi seorang hamba untuk senantiasa mencintai Allah Ta’ala, karena Allah  telah banyak berbuat baik dan memberi nikmat kepadanya. Allah berfirman : Wa maa bikum min ni’matin fa munallahi”... Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu maka dari Allah-lah (datangnya)… (Q.S an Nahal 53).

Syaikh Abdul Aziz bin Fathi as Sayyid Nada berkata : Sudah seharusnya cinta kepada Allah mengalahkan seluruh cinta (kepada) yang lain dan menjadi asal dari semua cinta sehingga seluruh cinta kepada selain Allah merupakan cabang darinya. (Kitab Ensiklopedi Adab Islam).

Allah Ta'ala telah memuji orang beriman yang mencintai-Nya. Allah berfirman : … “Walladziina aamanuu asyaddu hubban lillahi” ...…Adapun orang orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah .. (Q.S al Baqarah 165).
Ketahuilah saudaraku bahwa :  Mencintai Allah adalah wajib tetapi bagaimana seorang hamba bisa mendapat kecintaan Allah, adalah juga sangat penting. Seorang hamba haruslah berusaha mencari dan melaksanakan segala sesuatu agar  mendapatkan kecintaan Allah bagi dirinya.

Sungguh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah menjelaskan bahwa sangatlah banyak jalan untuk mendapatkan kecintaan Allah. Satu  diantaranya  adalah  sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku melindunginya.” (H.R Imam Bukhari)

Oleh karena itu tidaklah patut bagi seorang hamba untuk meninggalkan amalan amalan sunnah atau amalan amalan yang tidak wajib. Mungkin sementara manusia ada yang berkata : Ah itukan  amalan sunnah tidak dikerjakan toh juga tidak mendatangkan dosa. Benar demikian karena  ulama ahli fikih menjelaskan bahwa  amalan sunnah apabila ditinggalkan tidak berdosa dan jika dikerjakan mendapat pahala. 

Lalu datang pertanyaan : Jika Rasulullah telah menjelaskan bahwa salah satu keutamaan amalan sunnah adalah mendatangkan kecintaan Allah sebagaimana disebutkan pada hadits diatas, maka masihkah kita akan mengabaikan amalan amalan sunnah ?. Jawabannya adalah bahwa : Orang yang berakal (sehat) pastilah berusaha melakukan amalan amalan sunnah untuk meraih kecintaan Allah Ta’ala.

 Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (705)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar