Senin, 20 Juni 2016

MAKSIAT ORANG YANG TELAH BERTAUBAT DIGANTI DENGAN KEBAIKAN



MAKSIAT ORANG YANG TELAH BERTAUBAT

DIGANTI DENGAN KEBAIKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Tidaklah ada manusia yang tidak memiliki kesalahan  dan dosa. Rasulullah telah menjelaskan tentang hal ini dalam sabda beliau  : “Kullubni aadam  khaththa’un, wa khairul khaththainat tauwabun” Setiap Bani Adam banyak berbuat salah dan sebaik baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat. (H.R at Tirmidzi). 

Allah berfirman dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :“Ya ‘ibaadi, innakum tukhti-una bil laili wan nahar” Wa ana aghfiru dzunuuba jamii’a. Fastaghfiruni, aghfirlakum”. Wahai hamba hambaku, sesungguhnya kalian berbuat dosa (kesalahan) siang dan malam. Dan Aku Mahapengampun, semua dosa. Minta ampunlah kepadaKu, Aku akan ampuni kalian.

Memohon ampun dan bertaubat adalah jalan untuk menghapus dosa dan keburukan dimasa lalu.  Allah Ta’ala memerintahkan orang orang yang beriman untuk bertaubat sebagaimana firman-Nya : “Wa tuubuu ilallahi jamiian aiyuhal mu’minuuna, la’allakum tuflihuun”. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31).

Ketahuilah bahwa orang yang bertaubat dosanya terhapus seolah olah dia tidak memiliki dosa. Rasulullah bersabda : “At taaibu minadz dzanbi Kaman laa dzanba lahu”. Orang yang bertaubat dari dosa seolah olah dia tidak berdosa. (H.R Ibnu Majah dari Ibnu Mas’ud).

Sungguh Allah Ta’ala Maha Penerima Taubat hamba-Nya. Bahkan Allah Ta’ala  mengganti keburukan yang dilakukan dimasa lalu dengan kebaikan bagi orang orang yang bertaubat dengan sungguh sungguh. 

Allah Ta’ala berfirman : “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh, Maka  kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, Maka Sesungguhnya Dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (Q.S. al Furqaan 70-71).

Syaikh as Sa’di berkata : “Maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan”. Maksudnya segala perbuatan dan perkataan yang disiapkan untuk amal keburukan akan diganti, yaitu dengan kebajikan kebajikan. Maka syirik mereka berubah menjadi iman. Kemaksiatan mereka diganti menjadi ketaatan. Kejahatan  yang  pernah mereka lakukan diganti kemudian ditumbuhkan bagi mereka satu taubat inabat dan ketaatan untuk setiap  dosa. Dari dosa dosa tersebut yaitu diganti dengan kebajikan kebajikan sebagaimana tampak dari zahir ayat.

Dalam hal ini ada sebuah hadits (dari Abi Dzar yang diriwayatkan oleh Imam Muslim) tentang seorang laki laki yang dihisab oleh Allah Ta’ala karena sebagian dosa dosanya, lalu dihitung dihadapannya. Kemudian Allah mengganti untuk setiap dosa dengan satu kebajikan. Lalu orang itu berkata : Ya Rabbi, sesungguhnya aku mempunyai beberapa dosa lagi yang tidak aku lihat disini. Wallahu A’lam. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (700).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar