Senin, 26 September 2022

NASEHAT SALAFUSH SHALIH TENTANG BERBICARA DENGAN TEMAN DUDUK

 

NASEHAT SALAFUSH SHALIH TENTANG BERBICARA DENGAN TEMAN DUDUK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia ditakdirkan Allah Ta'ala menjadi makhluk sosial yang butuh bergaul dengan sesama. Sehari hari kita melihat orang orang berkumpul, berbincang dan berbicara  dengan sesamanya dalam kelompok kecil maupun kelompok besar untuk berbagai keperluan.

Sungguh Islam, agama yang mulia ini telah mengajarkan umatnya tentang banyak adab dalam bergaul terutama sekali saling menghormati dan bahkan  saling tolong menolong dalam kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).

Ketahuilah, salah satu adab yang penting dalam bergaul adalah ADAB DALAM BERBICARA DENGAN TEMAN DUDUK. Para salafush shalih telah mengajarkan kepada kita tentang adab ini. Diantaranya kitab bisa  belajar dari  :

Pertama : Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu. Beliau  berkata :  

Teman dudukku (teman bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku : (1) Aku arahkan pandanganku padanya jika berbicara. (2) Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk. (3)  Aku dengarkan dengan  seksama jika ia berbicara. (Dari ‘Uyuunul Akhbaar).

Kedua : Al Imam Hasan al Bashri rahimahullah. Beliau berkata :

Apabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang lain : (1) Hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau berbicara. (2) Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. (3) Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain. (Dari al Muntaqa).

Lalu bagaimana dengan keadaan yang kita saksikan atau bisa jadi yang kita lakukan sehari hari di zaman ini. Ternyata kemajuan tekhnologi informasi telah menguras sebagian adab adab pokok dalam berbicara dengan teman duduk.

Sangatlah banyak manusia yang ketika berbicara dengan teman duduknya terlihat seperti tak peduli. Kenapa ?, karena ketika teman duduknya berbicara dia masih sangat serius dan fokus kepada alat komunikasi handphone dan semacamnya yang ada ditangannya.

Keadaan ini terjadi mungkin bisa dianggap sebagai suatu yang kurang sopan atau kurang adab. Bahkan akibat tidak fokus memperhatikan pembicaraan teman duduk maka besar kemungkinan pembicaraan tidak nyambung dan lebih parah lagi bisa mendatangkan salah paham dalam berkomunikasi.

Oleh karena itu ternyata bahwa adab dan akhlak  sangat dibutuhkan oleh setiap orang disemua waktu  dan keadaannya termasuk adab dalam berbicara dengan teman duduk.

Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu hadits dari Abdullah bin al 'Ash radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ

Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika dia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya DIA BERPRILAKU KEPADA ORANG LAIN SEBAGAIMANA DIA SENANG DIPERLAKUKAN OLEH ORANG LAIN. (H.R Imam Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.757).

 

 

 

 

 

2 komentar:

  1. izin memanfaatkan artikel nya ustadz, semoga menjadi amal jariyah

    BalasHapus
  2. Sy sdh beberapa tahun ini share artikel Semua Ada Hikmah di grup WA, terima kasih Ustad dan mohon izin 🙏

    BalasHapus