Rabu, 21 September 2022

AMALAN WAJIB DAN SUNNAH MENDATANGKAN CINTA ALLAH

 

AMALAN WAJIB DAN SUNNAH MENDATANGKAN CINTA ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, cinta Allah akan mendatangi orang orang yang senantiasa melakukan amal shalih yang diwajibkan dan juga yang disunahkan.Tentang perkara ini,  Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam memberi petunjuk kepada kita, sebagaimana sabda beliau : 

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

Tidaklah hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan dia melakukan hal yang aku wajibkan atasnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya. (H.R Imam Bukhari dan al Baihaqi).

Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya doa. (Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al ‘Abad).

Selain itu, ketahuilah bahwa Allah amalan amalan sunnah   bisa menutupi kekurangan amalan wajib. Oleh karena itu, hamba hamba Allah berusahalah melakukan amalan amalan sunnah yang disyariatkan. Perhatikanlah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun JIKA DALAM SHALATNYA ADA SEDIKIT KEKURANGAN maka Allah berfirman  : Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman : Sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini. H.R  Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Zhahir hadits ini menjelaskan bahwa kekurangan amalan wajib bisa ditutupi dengan amalan amalan sunnah. Namun demikian hamba hamba Allah hendaklah terus berusaha melakukan  amalan amalan wajib dengan sempurna sesuai dengan yang disyariatkan.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Walllahu A'lam. (2.752).   

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar