PALING TIDAK ADA TIGA
KERUGIAN JIKA DUNIA DIJADIKAN TUJUAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
mengingatkan dalam satu sabda beliau dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, ia
mendengar Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
مَنْ كَانَتِ
الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ
عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ
كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ
قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah
akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk
matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah
ditetapkan baginya.
Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri
akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan
dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban dan al Baihaqi).
Dari zhahir hadits ini kita dapat mengambil pemahaman
tentang tiga perkara yang akan mendatangi orang orang yang selalu fokus untuk mengejar urusan dunia.
Pertama : Allah akan mencerai beraikan urusannya.
Ketika seseorang dicerai beraikan Allah Ta'ala segala
urusannya maka dimana pun dia berada, apapun yang dilakukan dan usahakan selalu
menghadapi masalah. Bertetangga punya masalah di tempat kerja punya masalah
bahkan dalam keluarga bisa punya masalah.
Akibatnya kehidupannya sangat tidak nyaman karena
semua urusan tidak beres, cerai berai.
Kedua : Allah menjadikan kefakiran di kedua pelupuk
matanya.
Ketika seseorang terus menerus berburu untuk untuk
urusan dunia maka dia selalu merasa fakir.
Merasa masih kekurangan dan sangat ingin memperoleh tambahannya meskipun
telah memiliki berbagai hal dalam urusan dunia.
Bisa jadi sudah memiliki harta yang berlimpah tetap
berusaha keras untuk mendapat tambahannya tersebab cintanya terhadap harta.
Rasulullah telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ
وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى
مَنْ تَابَ
Seandainya
seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah
lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah
(yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.
(Muttafaqun ‘alaih).
Dan bahaya besar yang bisa mendatanginya adalah lalai
beribadah tersebab terlalu fokus untuk mengejar dunia. Selain itu karena selalu
merasa kekurangan sehingga mudah tergelincir untuk mengambil harta yang bukan miliknya.
Ketiga : Dia tidak akan mendapatkan dunia kecuali yang
telah ditetapkan baginya.
Syaikh as Sa'di berkata : Akan tetapi orang yang
sengsara ini yang sepertinya hanya diciptakan untuk dunia saja, ”niscaya kami
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna”
maksudnya, kami memberi mereka sesuatu yang telah dibagikan kepada mereka di
ummul kitab berupa balasan dunianya.
”Dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan” tidak
sedikit pun dari sesuatu yang ditakdirkan untuknya akan dikurangi, akan tetapi
ini adalah puncak kenikmatan bagi mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh, seseorang akan mendapat dunia yang dapat
hanya seukuran ketentuan yang telah ditetapkan baginya, tidak lebih, meskipun
ia bekerja keras dari pagi hingga malam, bahkan hingga pagi lagi dengan
mengorbankan kewajibannya beribadah kepada Allâh, mengorbankan hak-hak isteri,
anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya.
Oleh karena itu hamba hamba Allah tidak menjadikan fokus dalam hidupnya untuk
mencari dunia tetapi mencari kehidupan yang baik di akhirat lebih diutamakan.
Wallahu A'lam. (3.604).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar