Senin, 29 September 2025

PALING TIDAK ADA TIGA KERUGIAN JIKA DUNIA DIJADIKAN TUJUAN

 

PALING TIDAK ADA TIGA KERUGIAN JIKA DUNIA DIJADIKAN TUJUAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam satu sabda beliau dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasulullah Salallahu  ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.

Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya.

Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al Baihaqi).

Dari zhahir hadits ini kita dapat mengambil pemahaman tentang tiga perkara yang akan mendatangi orang orang yang selalu  fokus untuk mengejar urusan dunia.

Pertama : Allah akan mencerai beraikan urusannya.

Ketika seseorang dicerai beraikan Allah Ta'ala segala urusannya maka dimana pun dia berada, apapun yang dilakukan dan usahakan selalu menghadapi masalah. Bertetangga punya masalah di tempat kerja punya masalah bahkan dalam keluarga bisa punya masalah.

Akibatnya kehidupannya sangat tidak nyaman karena semua urusan tidak beres, cerai berai.  

Kedua : Allah menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya.

Ketika seseorang terus menerus berburu untuk untuk urusan dunia maka dia selalu merasa fakir.  Merasa masih kekurangan dan sangat ingin memperoleh tambahannya meskipun telah memiliki berbagai hal dalam urusan dunia.

Bisa jadi sudah memiliki harta yang berlimpah tetap berusaha keras untuk mendapat tambahannya tersebab cintanya terhadap harta. Rasulullah telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :


لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat. (Muttafaqun ‘alaih).

Dan bahaya besar yang bisa mendatanginya adalah lalai beribadah tersebab terlalu fokus untuk mengejar dunia. Selain itu karena selalu merasa kekurangan sehingga mudah tergelincir untuk mengambil harta  yang bukan miliknya.

Ketiga : Dia tidak akan mendapatkan dunia kecuali yang telah ditetapkan baginya.

Syaikh as Sa'di berkata : Akan tetapi orang yang sengsara ini yang sepertinya hanya diciptakan untuk dunia saja, ”niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna” maksudnya, kami memberi mereka sesuatu yang telah dibagikan kepada mereka di ummul kitab berupa balasan dunianya.

”Dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan” tidak sedikit pun dari sesuatu yang ditakdirkan untuknya akan dikurangi, akan tetapi ini adalah puncak kenikmatan bagi mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh, seseorang akan mendapat dunia yang dapat hanya seukuran ketentuan yang telah ditetapkan baginya, tidak lebih, meskipun ia bekerja keras dari pagi hingga malam, bahkan hingga pagi lagi dengan mengorbankan kewajibannya beribadah kepada Allâh, mengorbankan hak-hak isteri, anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya.

Oleh karena itu hamba hamba Allah  tidak menjadikan fokus dalam hidupnya untuk mencari dunia tetapi mencari kehidupan yang baik di  akhirat lebih diutamakan. 

Wallahu A'lam. (3.604).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar