ORANG BERIMAN MESTILAH
BELAJAR ILMU DENGAN IKHLAS
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, dalam menjalani kehidupan ini kita butuh ilmu agar bisa selamat
di dunia dan di akhirat. Ingatlah untuk BERAQIDAH yang lurus kita butuh ilmu,
untuk BERIBADAH yang sempurna kita butuh
ilmu, untuk BERAKHLAK yang mulia kita butuh ilmu dan untuk BERMUAMALAH yang
baik kita butuh ilmu.
Bahkan BEBERAPA SAAT SEBELUM
MATIPUN kita masih butuh ilmu yaitu ilmu tentang kalimat apa yang harus
kita ucapkan pada saat yang kritis itu.
Bahkan dalam perkara yang mungkin diagggap sederhana dalam keseharian
kita butuh ilmu. Sebagai contoh untuk
minum saja kita butuh ilmu. Diantara ilmu minum adalah dimulai dengan membaca
bismillah, memegang tempat minum dengan tangan kanan tidak dengan tangan kiri,
meminum air seteguk seteguk, tidak habis satu gelas sekali hirup.
Jika airnya panas tidak didinginkan
dengan cara meniup dengan mulut tapi boleh mendiinginkan melalui cara yang
lain. Selesai minum membaca hamdalah.
Oleh karena itu, Rasulullah
Salalahu 'alaihi Wasallam benar benar
telah mengingatkan kita semua bahwa menuntut atau belajar ilmu adalah WAJIB.
Beliau bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Belajar ilmu wajib bagi setiap
muslim. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah).
Ketahuilah bahwa ilmu yang wajib dipelajari
terutama sekali adalah ilmu syariat dan tentu juga ilmu ilmu lainnya
yang bermanfaat bagi kaum muslimin.
Ketika seorang hamba ingin belajar ilmu maka bersungguh sungguhlah,
jangan sekenanya saja. Selain itu, ketahuilah bahwa adab paling utama yang
harus dikedepankan oleh orang yang menuntut ilmu adalah IKHLAS KARENA ALLAH
TA'ALA.Dalam hal ibadah ini, yaitu menuntut ilmu agar diterima dan diberi taufik oleh Ta'ala wajib untuk ikhlas kepada Allah Ta'ala.
Hendaknya seseorang tidak menuntut ilmu karena untuk meraih suatu kedudukan duniawi, atau karena sum’ah (ingin dipuji), atau karena ingin menjadi pengajar, atau karena ingin terkenal, atau karena ingin menjadi orang yang sering berdakwah dengan mengisi pengajian dan yang lainnya.
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya : Bagaimanakah bentuk ikhlas dalam menuntut ilmu ?. Beliau menjawab : Ikhlas dalam menuntut ilmu bermakna bahwa seseorang menuntut ilmu untuk mengangkat kejahilan dari dirinya. Karena tidak sama antara orang yang alim (berilmu) dengan orang jahil (tidak berilmu). Allah Ta'ala berfirman :
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ
آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ،
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
(Apakah kamu wahai orang musyrik
yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan
rahmat Rabbnya ?. Katakanlah : Adakah sama kedudukan orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ?. (Q.S az Zumar 9).
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu hadits tentang salah satu keutamaan orang yang belajar ilmu. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا
سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Dan barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. (H.R
Imam Muslim).
Wallahu A'lam. (3.591)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar