Rabu, 01 Oktober 2025

HAMBA ALLAH TIDAK DI ADZAB JIKA BANYAK MEMOHON AMPUN

 

HAMBA ALLAH TIDAK DI ADZAB JIKA BANYAK MEMOHON AMPUN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, hamba hamba Allah amat sangat takutnya kepada adzab Allah. Adzab itu bisa datang di dunia, alam barzakh atau kubur dan di alam akhirat. Oleh karena itu hamba hamba Allah berusaha melakukan amal shalih karena amal shalih selain mendatangkan pahala juga sebagai penghapus dosa. Allah Ta’ala berfirman :  

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri  balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S al Ankabut 7).

Tetapi ketahuilah bahwa kita adalah makhluk yang lemah sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala : 

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

Manusia diciptakan (bersifat) lemah. (Q.S an Nisa’ 28).

Syaikh as Sa'di berkata : Jadi sungguh manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah. Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran (Lihat Tafsir Kariimir Rahman).

Dengan keadaannya yang lemah termasuk lemah iman dan kesabaran maka mudah terjatuh kepada keburukan dan dosa. Apalagi manusia itu memiliki hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan dan juga ada syaithan yang selalu berusaha untuk mengelincirkan kepada maksiat dan dosa.

Nah, ketika seseorang  jatuh atau tergelincir kepada dosa maka yang paling utama untuk dikedepankan adalah memohon ampun dan bertaubat. Sungguh, Allah Ta'ala Maha Pengampun.

Selain itu, ketahuilah bahwa hakikatnya kewajiban memohon ampun adalah setiap saat tanpa dibatasi. Tetapi  ada kesempatan yang sangat dianjurkan untuk memohon ampun yaitu di sepertiga malam terakhir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman : Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa sungguh Allah Ta’ala tidak mengadzab hamba hamba yang selalu beristighfar.  yaitu sebagaimana firman-Nya :

 وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33). 

Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah tercapai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan dalam sabda beliau :

الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ 

Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad).

Wallahu A'lam. (3.605).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar