HAMBA ALLAH TIDAK DI
ADZAB JIKA BANYAK MEMOHON AMPUN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, hamba hamba Allah amat sangat takutnya kepada adzab Allah. Adzab itu bisa datang di dunia, alam barzakh atau kubur dan di alam akhirat. Oleh karena itu hamba hamba Allah berusaha melakukan amal shalih karena amal shalih selain mendatangkan pahala juga sebagai penghapus dosa. Allah Ta’ala berfirman :
وَٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S al Ankabut 7).
Tetapi ketahuilah bahwa kita adalah makhluk yang lemah sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala :
وَخُلِقَ
الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Manusia diciptakan (bersifat) lemah. (Q.S an Nisa’ 28).
Syaikh as
Sa'di berkata : Jadi sungguh manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah. Syaikh
as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam
berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran (Lihat
Tafsir Kariimir Rahman).
Dengan
keadaannya yang lemah termasuk lemah iman dan kesabaran maka mudah terjatuh
kepada keburukan dan dosa. Apalagi manusia itu memiliki hawa nafsu yang
cenderung kepada keburukan dan juga ada syaithan yang selalu berusaha untuk
mengelincirkan kepada maksiat dan dosa.
Nah, ketika seseorang jatuh atau tergelincir kepada dosa maka yang paling utama untuk dikedepankan adalah memohon ampun dan bertaubat. Sungguh, Allah Ta'ala Maha Pengampun.
Selain itu, ketahuilah
bahwa hakikatnya kewajiban memohon ampun adalah setiap saat tanpa dibatasi. Tetapi ada kesempatan yang sangat dianjurkan untuk
memohon ampun yaitu di sepertiga malam terakhir. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ
إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ
مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ
يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Rabb
kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam
terakhir. Allah berfirman : Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku
kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan
barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Ketahuilah
bahwa sungguh Allah Ta’ala tidak mengadzab hamba hamba yang selalu
beristighfar. yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ
Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon
ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Syaikh
as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah adzab dari mereka pada hal sebab sebab
turunnya adzab itu telah tercapai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan dalam sabda beliau :
الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله
عزَّ وجلَّ
Hamba
akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa Jalla selama dia beristighfar, meminta
ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad).
Wallahu A'lam. (3.605).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar