KEBAIKAN AKAN
MENDATANGI ORANG YANG BERNIAT BAIK
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Secara bahasa, niat bermakna qashdu, maksud atau
tujuan atau yang disengajakan. Imam an Nawawi berkata : Bahwa niat adalah
bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk melaksanakannya.
Secara syar’i, niat bermakna KUAT NYA
HATI UNTUK MELAKUKAN SUATU IBADAH dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
Ta’ala.
Syaikh as Sa’di berkata : Niat adalah maksud dalam beramal untuk mendekatkan diri kepada Allah, mencari ridha dan pahala-Nya. (Bahjah Quluubil Abraar).
Ketahuilah bahwa ketika seseorang memiliki niat baik dalam hatinya maka sungguh Allah Ta'ala menambah kebaikan kepadanya. Allah Ta'ala berfirman :
إِن
يَعْلَمِ ٱللَّهُ فِى قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِّمَّآ أُخِذَ
مِنكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S al Anfal 70).
Selain itu ketahuilah bahwa jika dalam hati ada niat yang buruk maka Allah Ta'ala akan menambah keburukan. Allah Ta'ala berfirman :
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Q.S al Baqarah 10).
Ketahuilah bahwa sungguh seseorang akan mendapat apa yang diniatkannya, yaitu sebagaimana dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau yaitu dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ
ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ
ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا
فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan MENDAPATKAN APA YANG IA NIATKAN. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Sungguh SANGATLAH PENTING MELURUSKAN NIAT ketika akan memulai suatu perbuatan. Syaikh Utsaimin antara lain megatakan : Niat merupakan syarat suatu amal atau perbuatan (mubah, bukan ibadah) bisa membuahkan pahala.
Amalan mubah seperti makan, minum, dan sebagainya,
jika diiringi dengan niat yang benar, semisal karena memenuhi perintah Allah
dan Rasul-Nya serta untuk membantu dalam melaksanakan ketaatan, maka bisa
menjadi amal shalih dan pelakunya diberi pahala. (Ushuulil Fiqhi wa
Qawaa’idihi).
Oleh karena itu hamba hamba Allah mestilah senantiasa mengedepankan NIAT YANG BAIK DALAM SEMUA PERKATAAN DAN PERBUATANNYA. Niat yang benar membuat perbuatan mubah menjadi ibadah. Sebaliknya niat yang rusak bisa membuat ibadah tidak bernilai di sisi Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam. (3.580)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar