Sabtu, 06 September 2025

JANGAN MEREMEHKAN AMALAN MESKIPUN KELIHATAN KECIL

 

JANGAN MEREMEHKAN AMALAN MESKIPUN KELIHATAN KECIL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta'ala Maha Pemurah. Ketika seorang hamba melakukan amalan atau perbuatan baik sekecil apapun  pastilah akan mendapat balasan dari-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (Q.S al Zalzalah 7).

Syaikh as Sa'di berkata : (Balasan ini) bersifat umum untuk seluruh kebaikan dan keburukan, karena bila manusia bisa melihat amalan seberat biji zarrah yang merupakan sesuatu yang terkecil dan diberi balasannya maka yang lebih besar tentu lebih bisa dilihat.

Dalam ayat ini terdapat anjuran untuk mengerjakan kebaikan meski suatu yang kecil. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Dalam perkara amal atau kebaikan yang kecil, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri seri (dengan senyum) (H.R Imam Muslim).

Tentang hadits ini Syaikh Salim al Hilali menyebutkan dua faedah, satu diantaranya adalah : Tidak meremehkan amalan apapun selama ia adalah termasuk jenis jenis kebaikan. Oleh karena itu maka tidak sepantasnya meninggalkan suatu kebaikan karena meremehkannya. (Bahjatun Nazhirin, dengan diringkas).

Syaikh Abdulmuhsin al Qasim memberi nasehat : Janganlah engkau meremehkan amal shalih apapun yang engkau lakukan, meskipun sedikit dalam pandanganmu. Bisa jadi ia (amal shalih yang kecil itu) sebagai sebab masuknya dirimu ke dalam surga. (Khutuwat Ilas Sa'adah).

Oleh karena itu maka hamba hamba Allah sangat dianjurkan beribadah atau berbuat kebaikan meskipun kelihatan remeh atau kecil. Bukankah gunung yang besar terdiri dari butiran pasir dan tanah yang halus. Bukankah padang pasir yang luas terjadi karena banyaknya   butiran pasir terkumpul.  

Ketika amal ibadah yang kecil berkumpul  maka akan menjadi besar dan akan memberatkan timbangan amal seorang hamba di akhirat kelak. Dan ingatlah bahwa Allah Ta’ala berfirman :

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ

Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, MEREKA ITULAH ORANG YANG BERUNTUNG. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan) nya maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat ayat kami. (Q.S al A’raf 8-9).

Wallahu A'lam. (3.588).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Syaikh Abdulmuhsin al Qasim memberi nasehat : Janganlah engkau meremehkan amal shalih apapun yang engkau lakukan, meskipun sedikit dalam pandanganmu. Bisa jadi ia (amal shalih yang kecil itu) sebagai sebab masuknya dirimu ke dalam surga. (Khutuwat Ilas Sa'adah).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar