Minggu, 03 Maret 2024

ORANG BERIMAN SEMESTINYA SIBUK DENGAN YANG BERMANFAAT

 

ORANG BERIMAN SEMESTINYA SIBUK DENGAN YANG BERMANFAAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

 Orang bijak memberi nasehat : Jika dirimu tidak tersibukkan dengan perkara yang baik (haq, bermanfaat), pasti akan tersibukkan perkara yang sia-sia (bathil, tidak bermanfaat).

Sungguh ketika seseorang meninggalkan hal hal yang tak bermanfaat, itu adalah salah satu indikasi baik Islamnya. Satu hadits dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه

Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Orang yang menyibukkan dirinya dengan perkara yang tidak berguna baginya (perkataan dan perbuatan, pen), maka kualitas keislamannya tidak baik.

Dan hal ini nampak pada sebagian besar manusia, dimana anda dapati mereka banyak mengatakan sesuatu yang tidak berguna atau menanyakan sesuatu yang tidak bermanfaat kepada orang lain. Semua ini menunjukkan lemahnya kualitas keislaman mereka.(Syarah Hadits Arba’in).

Imam Ibnul Qayyim memberikan beberapa nasehat, beliau berkata : Bahwa satu wadah baru bisa diisi dengan sesuatu JIKA KOSONG DARI LAWAN SESUATU ITU. Beliau memberikan beberapa contoh, diantaranya  : 

(1) Apabila hati seseorang dipenuhi oleh keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang bathil maka TIDAK ADA LAGI RUANG didalam hatinya untuk menempatkan keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang haq.

(2) Demikian pula anggota tubuh, jika telah disibukkan dengan selain ketaatan epada Allah Ta’ala maka TIDAK MUNGKIN anggota tubuh itu dapat disibukkan dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala, kecuali setelah dikosongkan terlebih dahulu dari perbuatan yang berlawanan tersebut.

(3) Demikian pula, apabila lidah seseorang terbiasa disibukkan dengan membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat NISCAYA DIA TIDAK MUNGKIN berbicara tentang sesuatu yang bermanfaat baginya, kecuali setelah lidahnya dikosongkan terlebih dari perkataan perkataan yang bathil. 

(4) Hati pun demikian, jika sudah sibuk mencintai sesuatu selain Allah Ta’ala, sibuk dengan keinginan terhadap sesuatu selain Allah  serta sibuk merindukan dan larut kepada selain Allah PASTILAH IA TIDAK BISA sibuk untuk mencintai Allah dan menginginkan ridha-Nya, juga dalam  pertemuan dengan-Nya, kecuali setelah hati itu dikosongkan dari keterkaitannya kepada selain Allah Ta’ala. (Kitab Fawaidul Fawaid

Selain itu, para ulama juga mengingatkan untuk senantiasa melakukan sesuatu yang bermanfaat, diantaranya :

(1) Imam Hasan al Bashri berkata : Diantara tanda berpalingnya Allah Ta'ala dari seorang hamba adalah bahwa si hamba itu menyibukkan dirinya dengan apa yang tidak bermanfaat baginya.

(2) Sahl bin Abdillah at Tastari berkata : Barangsiapa yang gemar berbicara dengan  apa apa yang tidak bermanfaat baginya maka dia akan terhalang dari kejujuran.

(3) Ma'ruf berkata : Ucapan seorang hamba tentang sesuatu yang tidak bermanfaat baginya adalah berarti dia diacuhkan oleh Allah Ta'ala. (Jami'ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab).

Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah TETAP BERSEMANGAT DAN MENYIBUKKAN DIRI UNTUK SEGALA SESUATU YANG BERMANFAAT BAGI DUNIANYA DAN TERUTAMA SEKALI UNTUK AKHIRATNYA.

Wallahu A'lam. (3.254)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar