Sabtu, 16 Maret 2024

JAUHKAN DIRI DARI SIFAT SUKA DIPUJI

 

JAUHKAN DIRI DARI SIFAT SUKA DIPUJI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu tanda penyakit hati yang cukup berbahaya adalah memiliki sikap dipuji. Sungguh seorang hamba tidak akan mulia dengan pujian manusia Kalaupun ada kemuliaan cuma sangat kecil dan sementara. Kemulian yang hakiki hanya untuk orang orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah Ta'ala :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sungguh orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha mengetahui, Mahateliti. (Q.S al Hujuraat 13).

Syaikh as Sa'di berkata : Ukuran kemuliaan di antara mereka adalah takwa. Orang yang paling mulia di antara sesam adalah yang paling bertakwa kepada Allah Ta'ala, paling banyak melakukan ketaatan serta paling mampu mencegah diri dari kemaksiatan, bukan yang paling banyak kerabat serta kaumnya, bukan yang keturunannya paling terpandang. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Di zaman ini sebagian orang mencari kemuliaan dengan berharap pujian dari orang lain. Sungguh sifat dipuji TAK SEPATUTNYA DIPELIHARA oleh orang orang beriman karena bisa membahayakan dirinya.  Ketahuilah bahwa SIFAT SUKA DIPUJI ADALAH MUSUH SIFAT IKHLAS.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Keikhlasan tidak dapat bersatu dengan salah satu dari dua  sifat yaitu (1) serakah atau tamak dan (2)  suka dipuji atau disanjung. Sifat ini tidak akan pernah bersatu dalam diri seseorang. Bagaimana mungkin air bersatu dengan api.  Biawak tentu tidak mungkin bersatu dengan ikan. Yang satu akan mematikan yang lainnya.

Beliau juga berkata : Untuk menghilangkan sifat suka dipuji atau disanjung, dapat dipermudah dengan meyakini : 

(1) Bahwa tidak ada seorangpun yang pujiannya bermanfaat bagi anda dan celaannya berbahaya bagi anda, kecuali jika Allah berkehendak.

(2) Bahwa tidak ada seorangpun yang pujiannya dapat menghiasi diri anda dan kecamannya dapat menjadikan cacat bagi anda, kecuali jika Allah berkehendak.

Oleh karena itu  abaikan saja pujian manusia yang tidak akan membuat anda menjadi mulia dan abaikan juga celaan manusia yang tidak akan menjadikan anda hina. (Fawaidul Fawaid, dengan diringkas).

Selain itu, ketahuilah bahwa Imam al Ghazali, dalam Kitab Ihya, menganggap pujian sebagai salah satu bahaya lisan. Bahayanya, kata beliau,  ada pada yang memberi pujian dan yang diberi pujian, diantaranya  :

(1) Seseorang yang memberi pujian cenderung berlebihan dalam memuji. Dia sebenarnya  tidak tahu semua keadaan orang yang dipuji. Bahkan ada  kemungkinan pula bahwa yang memuji tidak menyenangi orang yang dipuji, tapi memberi pujian karena mengharapkan sesuatu atau karena memiliki kepentingan. 

(2) Seseorang yang menerima pujian kadang kadang lupa diri, sehingga bisa jatuh pada ujub dan sombong dan ini adalah dua jenis penyakit yang berbahaya. Bisa juga terjadi bahwa yang dipuji berbesar hati dan merasa sudah lebih baik dari orang lain, sehingga melemahkan semangatnya untuk memperbaiki diri, (Dari Kiktab al Ihya).

Wallahu A'lam. (3.258)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar