Minggu, 14 Mei 2023

KETIKA ENGKAU MENGUCAPKAN SALAM TAPI TAK DIJAWAB

 

KETIKA ENGKAU MENGUCAPKAN SALAM TAPI TAK DIJAWAB

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Memberi salam hakikatnya adalah mendoakan kebaikan bagi saudara sesama muslim agar mendapatkan keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah Ta’ala. Diantara keutamaan menebarkan salam  adalah :

Pertama : Masuk surga dengan selamat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

يَا أيُّهَا النّاسُ أفْشُوا السَّلام، وَأْطعِمُوا الطْعَامَ، وَصِلُوا الأْرحامَ، وَصَلُّوا والنَّاس نيامٌ، تَدْخُلوا الجُنَّة بسلام 

Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berilah makanan, hubungkanlah sanak keluarga,dan dirikanlah shalat ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat. (H.R at Tirmidzi)

Kedua : Memperoleh kedudukan yang tinggi. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

أفْشوا السَلامَ كَي تَعْلوا

Sebarkanlah salam agar kalian memperoleh kedudukan yang tinggi (H.R Imam ath Thabrani, dari Abu Darda').

Ketahuilah bahwa menjawab salam hukumnya wajib. Allah Ta'ala memerintahkan untuk menjawab salam sebagaimana  firman-Nya : 

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

Apabila kamu dihormati dengan suatu tahiyyah (penghormatan), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu (Q.S an Nisa 86).

Nah, ketika kita mengucapkan salam kepada seseorang ada kalanya   tak dijawab. Ini bisa terjadi mungkin karena mereka  tak terlalu perhatian terhadap salam yang kita ucapkan atau tersebab hal lainnya. Dalam hal ini tak perlu ada rasa kurang nyaman apalagi kesal.

Ketahuilah bahwa hakikatnya setiap salam yang kita ucapkan pastilah ada yang menjawab. Kalau tak dijawab oleh orang yang kita tuju dalam memberi salam maka salam yang kita ucapkan akan dijawab oleh makhluk yang lebih mulia yaitu Malaikat, sebagaimana hadits berikut ini :

عَنْ عَبْدِ الله بْنِ الصَّامِتِ قَالَ : قُلْتُ لِأَ بِيْ ذَرِّ : مَرَرْتُ بِعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أُمِّ الحَكَمِ فَسَلَّمْتُ، فَمَا رَدَّ عَلَيَّ شَيْءًا ؟. فَقَالَ : يَا ابْنَ أَخِيْ، مَا يَكُوْنُ عَلَيْكَ مِنْ ذَلِكَ ؟ رَدَّ عَلَيْكَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ ، مَلَكٌ عَنْ يَمِيْنِهِ   

Dari Abdullah bin ash Shamit, ia berkata kepada Abu Dzar : Aku lewat didepan Abdurrahman bin Ummul Hakam lalu aku memberi salam kepadanya, tetapi dia tidak membalas sedikit pun. Lalu Abu Dzar berkata : Wahai putra saudaraku, mengapa engkau hiraukan itu ?. Salam engkau dijawab oleh yang lebih baik daripadanya yaitu malaiat di sebelah kanannya. (Isnadnya shahih. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam al Adab al Mufrad).

Tentang kandungan hadits ini : (1) Tanggung jawab atas orang muslim untuk mengucapkan salam kepada sesama muslim tanpa harus memperdulikan dijawab atau tidak. (2) Malaikat yang berada di sisi kanan orang muslim menjawab salam, baik orang yang memberi salam itu membalas salam atau tidak. (Syarah al Adab al Mufrad, Syaikh Dr. Muhammad Luqman as Salafi).

Wallahu A'lam. (3.002)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar