Jumat, 05 Mei 2023

JANGAN LARUT DALAM KESEDIHAN JIKA DIDATANGI UJIAN

 

JANGAN LARUT DALAM KESEDIHAN JIKA DIDATANGI UJIAN

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Sungguh, orang orang beriman pada waktunya akan didatangi ujian berupa musibah baik pada dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya. Semua itu terjadi dengan kehendak Allah Ta'ala yaitu sebagaimana firman-Nya :

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH BAGI KAMI. (Q.S at Taubah 51).

Ketika ujian berupa musibah itu datang hakikatnya akan membuat hamba hamba Allah merasa bersedih kenapa ?, karena belum paham betul ada apa dibalik musibah itu. Ketahuilah bahwa orang orang beriman diberi ujian berupa musibah bisa jadi ada kebaikan yang banyak akan diturunkan Allah Ta'ala kepada dirinya. Allah Ta'ala berfirman :

أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Boleh  jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya. (Q.S an Nisa' 19).

 Allah Ta’ala berfirman :

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya, itu adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan perbuatan perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang dipekirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata (berakibat) buruk tanpa diragukan lagi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 

Tentang musibah yang menimpa seorang hamba maka  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira dalam sabda beliau :

من يرد الله به خيرا يصب منه

Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah. (H.R Imam Bukhari)
 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Bencana bencana merupakan kenikmatan. Sebab menggugurkan dosa dan menuntut adanya kesabaran sehingga memperoleh pahala. Juga mengharuskan inabah (kembali) kepada Allah Ta'ala, menghinakan diri kepada-Nya. Berpaling dari sesama manusia dan juga kemashalahatan lainnya.

Terhapusnya dosa dan kesalahan. Dengan adanya musibah musibah (juga) termasuk kenikmatan yang besar. (Dari kitab al Irsyad).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Sesungguhnya Allah tidak memberi suatu keputusan (qadha’) bagi hamba-Nya yang mukmin kecuali keputusan itu baik baginya. Apakah keputusan itu menyakitkannya maupun menyenangkannya. Keputusan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya yang mukmin adalah pemberian, walaupun itu dalam bentuk tidak mengabulkan apa yang diminta hamba-Nya.

Ia juga merupakan suatu nikmat meskipun dalam bentuk ujian dan bala’ (cobaan) yang diberikan-Nya adalah keselamatan bagi hamba-Nya walaupun itu dalam bentuk yang menyakitkan. (Madarijus Salikin).

Oleh karena itu, hamba hamba Allah jika didatangi ujian berupa musibah tetaplah  tegar dan bersabar. Jangan  LARUT DALAM KESEDIHAN. Sungguh setiap ujian yang menimpa ORANG ORANG BERIMAN hakikatnya adalah kebaikan baginya. Wallahu A'lam. (2.995)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar