Rabu, 23 September 2020

BERSYUKUR MENDATANGKAN RIDHA ALLAH

 

BERSYUKUR MENDATANGKAN RIDHA ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu kewajiban penting setiap hamba adalah bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat nikmat-Nya yang sangat banyak. Sungguh semua nikmat itu adalah dari Allah datangnya. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. (Q.S an Nahal 53).

Lalu apa yang dimaksud dengan bersyukur. Menurut syariat yang dimaksud dengan bersyukur adalah : Menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.  (Imam Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin).

Sungguh, diantara cara untuk mendapatkan RIDHA ALLAH adalah dengan senantiasa bersyukur terhadap nikmat nikmat-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ

Jika kamu bersyukur Dia meridhai kesyukuranmu itu. (Q.S az Zumar 7)

 Syaikh as Sa’di berkata : “Dan jika kamu bersyukur” kepada Allah Ta’ala dengan cara meng-Esakan-Nya dan memurnikan agama (ketaatan) kepada-Nya, “niscaya Dia meridhainya bagimu” karena sifat rahmat-Nya kepada kalian dan kecintaan-Nya untuk melimpahkan karunia kepada kalian serta kalian mengerjakan tujuan kalian diciptakan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Selain itu, ketahuilah bahwa sangatlah banyak keutamaan yang akan mendatangi hamba hamba Allah yang bersyukur. Diantaranya adalah ketika seorang hamba bersyukur maka (keutamaan) syukur itu  bagi dirinya. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

Barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa ingkar maka sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya, Mahamulia. (Q.S an Naml 40).

Dan juga ketika seorang hamba bersyukur maka dia tak akan disiksa, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. (Q.S an Nisa’ 147).

Namun demikian ketahuilah bahwa sungguh bersyukur itu bukanlah sekedar ucapan. Para ulama telah menjelaskan kepada kita bahwa bersyukur  adalah  sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Qudamah rahimahullah :  Bersyukur (yang sebenarnya) adalah dengan hati, lisan dan anggota badan. (Minhajul Qasidin).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Syukur dari hati dalam bentuk rasa cinta dan taubat yang disertai ketaatan. Adapun di lisan, syukur itu akan tampak dalam bentuk pujian dan sanjungan. Dan syukur juga akan muncul dalam bentuk ketaatan dan pengabdian oleh segenap anggota badan. (Al Fawa’id).

Oleh karena itu hamba hamba Allah akan senantiasa bersyukur kepada Allah Ta’ala dengan sebenar benar syukur. Dengan demikian akan turun RIDHA ALLAH TA’ALA serta berbagai karunia-Nya yang sangat kita harapkan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.084).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar