Selasa, 15 Maret 2022

PUNCAK SHAUM RAMADHAN ADALAH MENJADI ORANG BERTAKWA

 

PUNCAK SHAUM RAMADHAN ADALAH MENJADI ORANG BERTAKWA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap tahun Allah menurunkan karunia yang besar kepada hamba hamba-Nya yang beriman yaitu didatangkan-Nya bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah, maghfirah dan kesempatan beramal yang pahalanya dilipat gandakan.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan : Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya.

Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam. (Lathaif al Ma’arif).

Ketahuilah bahwa puncak yang ingin dicapai oleh orang orang beriman dengan shaum Ramadhan adalah PREDIKAT TAKWA sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman.  Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S al Baqarah 183).

Kenapa orang orang beriman selalu berjuang untuk mendapatkan takwa. Ketahuilah bahwa SURGA ITU HANYA UNTUK ORANG BERTAKWA. Allah Ta’ala berfirman : 

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133).

Ketahuilah wahai saudaraku seiman,  bahwa keutamaan yang sangat banyak di bulan Ramadhan yaitu untuk mendapatkan kesempatan banyak beribadah dan banyak memohon ampun sehingga mencapai tingkat takwa tidaklah datang sendirinya. Kita disuruh berusaha untuk mencari dan mencapainya. Sungguh tidaklah semua orang akan mendapatkan predikat takwa itu. 

Menurut pakar bahasa Arab, kata la’alla, dalam surat al Baqarah ayat 183 diterjemahkan dengan mudah-mudahan. Mudah mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa  mempunyai dua kemungkinan yaitu bisa dapat takwa bisa juga tidak dapat meskipun zhahirnya seseorang itu melaksanakan puasa.

Tentang hal ini, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita bahwa ada orang yang  berpuasa  yang hanya memperoleh lapar dan haus saja. Beliau bersabda :

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ 

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga. (H.R ath Thabrani, Syaikh al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shhih ligairihi, yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya).

Dari hadits ini dapat kita ketahui bahwa tidak semua orang yang berpuasa  mendapat predikat takwa tapi ada yang hanya mendapatkan lapar dan haus saja.  Beliau bahkan menyebut dengan kata rubba  dalam hadits ini. Dalam bahasa Arab rubba bukan bermakna  satu atau dua tetapi menunjukkan jumlah yang banyak.

Oleh karena itu orang orang beriman mestilah berusaha dengan sungguh melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan dan juga melakukan amalan amalan sunnah yang disyariatkan dengan IKHLAS KARENA ALLAH DAN ITTIBA’ KEPADA RASULULLAH SALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.568).

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar