Senin, 07 Maret 2022

MALAS BERIBADAH PASTI BERUJUNG KEPADA KERUGIAN

MALAS BERIBADAH PASTI BERUJUNG KEPADA KERUGIAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Beribadah atau melakukan amal shalih  dilandasi iman adalah kewajiban paling utama  hamba hamba Allah. Inilah jalan yang paling jelas untuk mendapat kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).

Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti al Qur an dan as Sunnah, baik laki laki maupun wanita yang hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Amal yang diperintahkan itu telah disyariatkan dari sisi Allah, yaitu Dia akan memberinya kehidupan yang baik di dunia  dan memberikan balasan di akhirat kelak dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Tentang  surat  an Nahal 97 ini, Syaikh as Sa’di berkata : Firman Allah Ta’ala : “Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik”. Maksudnya : Dengan memberikan KETENANGAN HATI DAN KETENTERAMAN JIWA serta tidak menoleh kepada objek yang mengganggu hatinya dan Allah Ta’la memberinya rizki yang halal dari arah yang tak disangka sangka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Allah Ta’ala juga mengingatkan dalam  firman-Nya : 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ

Sungguh orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj 11)

Nah, ketika seorang hamba tidak melakukan ibadah atau  amal shalih karena malas ataupun karena kesibukan dalam urusan dunia pastilah akan berujung kepada kerugian yang SANGAT BESAR. Allah Ta’ala berfirman : 

وَٱلْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَظْلِمُونَ 

Dan timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan) nya, mereka itulah orang orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan) nya maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri karena mereka mengingkari ayat ayat Kami.  (Q.S al A’raf 8-9).

PENYEBAB UTAMA SEORANG MALAS BERIBADAH    ADALAH TAK MEMILIKI ILMU SYARIAT sehingga tak ada rasa takutnya melanggar perintah dan larangan Allah Ta’ala. Tentang ilmu syariat  dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz (wafat 1999 M), bekas rektor Universitas Islam Madinah, dalam Kitab  al ‘Ilm wa Akhlaqu Ahliha.

Dijelaskan bahwa  Ilmu syar’i adalah ilmu yang terkandung dalam al Qur an dan as Sunnah, yakni : (1) Ilmu tentang Allah dan Sifat sifatNya. (2)  Ilmu tentang hak Allah terhadap hamba hamba-Nya. (3) Ilmu tentang segala hal yang disyari’atkan Allah kepada hamba hamba-Nya. (4) Termasuk pula ilmu tentang jalan yang akan mengantarkan seorang hamba kepada ilmu itu  beserta segala rinciannya.

Nah, ketika seorang hamba paham tentang rincian ilmu syariat antara lain yang dimaksud dalam point pertama sampai keempat diatas maka datanglah rasa takutnya untuk meninggalkan amal shalih yang diwajibkan baginya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.560).

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar