Sabtu, 29 Januari 2022

SEORANG HAMBA PALING DEKAT KEPADA ALLAH KETIKA SUJUD

 

SEORANG HAMBA PALING DEKAT KEPADA ALLAH KETIKA SUJUD

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala menjelaskan kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bahwa jika para hamba bertanya tentang Allah Ta’ala, maka katakan bahwa Allah Ta’ala itu dekat kepada hamba hamba-Nya. Perkara ini disebutkan Allah Ta'ala dalam firman-Nya : 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran (Q.S al Baqarah 186)

Syaikh as Sa’di berkata : Kedekatan itu ada dua macam : (1) Kedekatan dengan ilmu-Nya dari setiap makhluk-Nya, dan (2) Kedekatan dari penyembah-Nya dan orang yang berdoa kepada-Nya dengan mengabulkan doa, menolong dan memberikan taufik. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Kemudian, Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya menjelaskan  bahwa ada pula saat saat ALLAH TA’ALA PALING DEKAT KEPADA HAMBA HAMBA-NYA, diantaranya adalah pada saat sujud. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan dalam sabda beliau :

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Keadaan PALING DEKAT seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa pada waktu (sujud) itu. (H.R Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Makna dekatnya seorang hamba kepada Rabb-nya pada saat sujud dibandingkan semua kondisinya itu menunjukkan PUNCAK KETUNDUKAN DAN PENGAKUAN SEORANG  HAMBA terhadap penghambaan dirinya dan Rububiah Rabb-nya. (Syarah Hishnul Muslim).

Secara zhahir hadits riwayat dari Abu Hurairah ini menunjukkan anjuran untuk  memperbanyak doa saat sujud. Itu bermakna bahwa berdoa di sujud yang mana saja saat shalat. Tidak mesti di sujud terakhir saja. Boleh di semua sujud, sujud pertama, kedua, ketiga atau terakhir. Kita terkadang melihat ada saudara kita yang selalu lama sujud dan berdoa pada SUJUD TERAKHIR dan hampir tak pernah sujud lama kalau bukan pada sujud terakhir dalam shalatnya.  

Imam an Nawawi berkata : Perlu diketahui bahwa keutamaan (memperbanyak doa, peny.) yang disebut dalam hadits ini berlaku untuk semua sujud dalam shalat. Tidak hanya untuk sujud terakhir saja sebagaimana yang disangka dan dipraktekkan oleh sebagian dari kamu muslimin. (Syarah Sahih Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.527)

  

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar