Jumat, 21 Januari 2022

PARA NABI DAN RASUL LEBIH BERAT UJIAN DAN COBAANNYA

 

PARA NABI DAN RASUL LEBIH BERAT UJIAN DAN COBAANNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago 

Ketahuilah bahwa para Nabi dan Rasul sering juga  mendapat musibah berupa ujian dan cobaan. Bahkan  ujian dan cobaannya lebih berat dari yang dialami umatnya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: «الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ، فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَمَا يَبْرَحُ البَلَاءُ بِالعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

 Dari Mus’ab dari Sa’ad dari bapaknya, aku berkata : Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya ?. Kata beliau: Para Nabi, kemudian yang semisal mereka dan yang semisal mereka. Dan seseorang diuji sesuai dengan kadar dien (keimanannya). Apabila diennya kokoh, maka berat pula ujian yang dirasakannya; kalau diennya lemah, dia diuji sesuai dengan kadar diennya.

Dan seseorang akan senantiasa ditimpa ujian demi ujian hingga dia dilepaskan berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak mempunyai dosa. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Dalam al Qur an banyak dijelaskan bagaimana ujian dan cobaan yang pernah dihadapi oleh para Nabi dan Rasul, diantaranya adalah :

Pertama : Nabi Ayyub ‘alaihis salam.

Adalah Nabi Ayyub yang diberi musibah sebagai ujian yaitu berupa sakit yang cukup lama dan dalam satu riwayat disebutkan 18 tahun. Akan tetapi dia tak berputus asa bahkan bersabar dan mengharap pahala dari Allah Ta’ala. 

 

Lalu dia mengadu kepada Rabb-nya supaya Allah mengangkat penyakitnya, sebagaimana firman Allah :  

 وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

 

Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika dia BERDOA KEPADA RABB-NYA, (Ya Rabb-ku) sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Rabb Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.  (Q.S al Anbiya’ 83).

Allah kabulkan doanya, sebagaimana firman-Nya : 

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ 

Maka Kami kabulkan (doa) nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami. (Q.S al Anbiya’ 84).

Kedua : Nabi Yunus ‘alahis salam.

Adalah Nabi Yunus yang diberi ujian yaitu ditelan ikan yang besar. Didalam perut ikan dia  berada pada tiga lapis kegelapan yaitu kegelapan malam, kegelapan laut yang dalam dan kegelapan  perut ikan besar. Lalu dia menyeru dan bermunajat kepada Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya : 

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya maka DIA BERDOA dalam keadaan yang sangat gelap : Tidak ada Rabb selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang orang yang zhalim. (Q.S al Anbiya’ 87).

 Kemudian Allah mengabulkan doanya, sehingga Nabi Yunus selamat dari musibah yaitu sebagaimana firman-Nya :  

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

Maka Kami kabulkan (doa) nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang orang yang beriman. (Q.S al Anbiya’ 88). 

Ketiga  : Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam.

Pada malam menjelang perang Badar, Rasulullah dan para sahabat sangatlah merasa berat menghadapi musuh yang jumlah hampir tiga kali jumlah pasukan muslim. Lalu bermunajat dan memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala mengabulkan permohonannya sebagaimana disebut dalam firman-Nya :  

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ 

(Ingatlah) ketika Allah kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sungguh Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut turut. (Q.S al Anfal 9)

Rasulullah juga menghadapi sesuatu yang sangat berat ketika pasukan kafir Quraisy, orang musyrik dan Yahudi bersekutu dalam perang Ahzab untuk menghancurkan Islam yaitu dengan mengepung Madinah. Lalu Rasulullah mendoakan keburukan bagi musuh musuhnya : 

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ

Wahai Allah, yang menurunkan kitab, yang cepat penghisaban-Nya, hancurkanlah kelompok-kelompok itu, ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka. (H.R Imam Bukhari).

Lalu Allah mengirimkan kepada kelompok-kelompok tersebut tentara dari angin yang merobohkan kemah-kemah mereka, memporak-porandakan panci-panci mereka dan tidak ada tali kemah kecuali tercabut, dan tidak memberikan tempat berlindung bagi mereka. Tentara Allah dari malaikat mengguncangkan mereka dan menebar rasa takut ke dalam hati-hati mereka. (Lihat Zaadul Ma’ad).

Lalu, ketika kita umat Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam  mendapat ujian berapa musibah dan yang lainnya maka ambillah pelajaran dan ingatlah betapa berat cobaan yang pernah diterima oleh orang orang yang dekat dengan Allah dan merupakan utusan Allah yaitu  para Nabi dan Rasul.

Oleh karena hamba hamba Allah hendaklah menerima setiap ujian berupa musibah dengan sabar dan lapang dada. Perbanyaklah memohon ampun atas dosa dosa dan memohon kepada Allah Ta’ala  agar selalu diberikan kebaikan dan keselamatan serta dimudahkan segala urusan. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.519) 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar