Minggu, 09 Januari 2022

ORANG BERTAKWA DIBERI JALAN JIKA KESULITAN DAN DIMUDAHKAN RIZKINYA

 

ORANG BERTAKWA DIBERI JALAN JIKA KESULITAN DAN DIMUDAHKAN RIZKINYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Menjadi orang bertakwa adalah cita cita paling puncak dan menjadi bagian dari usaha yang sungguh sungguh bagi hamba hamba Allah.   Sifat takwa harus menjadi puncak tertinggi yang harus dicari dan diperjuangkan.

Lalu apa yang dimaksud dengan takwa. Adapun makna takwa dalam pengertian bahasa berarti batasan atau penghalang yang mencegah seseorang dari hal yang ditakutinya. Jadi takwa kepada Allah bermakna membuat penghalang antara diri pribadi dengan siksa-Nya. Untuk memperoleh takwa itu maka seorang hamba haruslah mentaati perintah dan larangan Rabb-nya. (Tahdzibul Atsar, Imam ath Thabari).

Thalq bin Habib, seorang tabi’in berkata : Apabila terjadi fitnah, padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya :  Apa makna  takwa itu. Dia menjawab : Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya. Dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya. (Dikeluarkan oleh Ibnul Mubarak, dalam az Zuhd).

Sifat takwa menjadi sangat penting bagi setiap hamba Allah, karena banyak keutamaannya, diantaranya adalah bahwa surga hanya disediakan untuk orang bertakwa, yaitu sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi YANG DISEDIAKAN BUAT ORANG ORANG BERTAKWA” (Q.S Al Imran 133)

Selain itu, dalam kehidupan di dunia, maka  orang orang bertakwa akan selalu MENDAPAT JALAN KELUAR jika menghadapi kesulitan. Dan juga AKAN DIMUDAHKAN RIZKINYA. Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ 

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan  jalan keluar baginya, Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Q.S ath Thalaq  2-3).

Imam Ibnu Katsir menyebutkan satu kisah yang berkaitan dengan sebab turunnya ayat ini. Diriwayatkan bahwa  kaum musyrikin telah menangkap dan mengikat anak Malik al Asyja’i   pada sebuah tiang. Lalu tiang itu roboh dan ia bisa melepaskan diri dari ikatannya. Maka ia keluar melarikan diri. Tiba-tiba ia menjumpai seekor unta milik kaum musyrikin. Maka dia langsung menaikinya dan memacunya. Ketika di tengah jalan ia menjumpai sekumpulan ternak yang banyak jumlahnya milik kaum musyrikin yang telah menawannya dan yang telah mengikatnya. Lalu ia menggiring ternak unta itu hingga semua ternak unta lari mengikutinya tanpa ada seekor unta pun yang tertinggal. 

Tiada yang mengejutkan kedua orang tuanya kecuali seruan anaknya di depan pintu rumah mereka. Maka ayahnya berkata : Dia Auf, demi Rabb yang memiliki Ka'bah. Dan ibunya berkata : Waduh, hebatnya si Auf, padahal dia telah diikat pada tiang oleh musuhnya. Lalu keduanya berebutan menuju ke pintu rumah dan juga pelayan keduanya.  Tiba-tiba mereka melihat Auf telah datang dengan membawa ternak unta yang memenuhi halaman rumah mereka.

Kemudian Auf menceritakan kepada kedua orang tuanya nasib yang dialaminya dan perihal ternak unta yang dibawanya itu. Maka ayahnya berkata : Tahanlah sikapmu berdua, aku akan menghadap terlebih dahulu kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam untuk menanyakan apa yang harus kita lakukan dengan ternak unta ini. 

Ayahnya datang menghadap kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam., lalu menceritakan kepada beliau perihal berita tentang Auf anaknya dan ternak unta yang dibawanya.

Maka Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: Berbuatlah sesuka hatimu dengan ternak unta itu, ternak unta itu sekarang telah menjadi milikmu. Lalu turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. yang mengatakan : Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan  jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3). (Lihat Tafsir Ibnu Katsir dengan diringkas). 

Oleh karena itu hamba hamba  Allah hendaklah senantiasa dan terus menerus MENJAGA TAKWANYA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan dalam sabda beliau : 

اتق الله حيثما كنت ،
 
 

Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada. (H.R at Tirmidzi). 

Syaikh Utsaimin berkata : Maksudnya adalah bertakwa kepada Allah disaat sepi maupun ramai. Ketika dilihat manusia ataupun tidak. Ketahuilah bahwa bertakwa di kala ramai lebih mudah daripada bertakwa di saat sendirian. (Syarah Arbain an Nawawiyah).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.509)

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar