Rabu, 26 Januari 2022

ADA BANYAK JALAN UNTUK MENDAPATKAN CINTA ALLAH

 

ADA BANYAK JALAN UNTUK MENDAPATKAN CINTA ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta'ala telah memuji orang orang beriman yang amat sangat mencintai-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

…. وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ

 ...…Adapun orang orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah .. (Q.S al Baqarah 165).

Ketahuilah saudaraku bahwa :  Mencintai Allah adalah wajib tetapi bagaimana seorang hamba bisa mendapat kecintaan Allah, adalah juga SANGAT SANGAT PENTING. Seorang hamba haruslah berusaha mencari jalan dan melakukan segala daya upaya agar  mendapatkan kecintaan Allah bagi dirinya.

Sungguh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah menjelaskan bahwa sangatlah banyak jalan untuk mendapatkan kecintaan Allah.

Pertama : Mengikuti dan mengamalkan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Sallahu ‘alaihi Wasallam.

Mengikuti dan mengamalkan atau ittiba’ terhadap apa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah cara paling penting untuk mendapatkan cinta Allah Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya ALLAH AKAN MENCINTAIMU dan mengampuni dosa dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.  (Q.S Ali Imran 31).

Syaikh as Sa’di berkata : Ayat ini merupakan patokan dimana dengannya kita dapat membedakan orang yang mencintai Allah dengan sebenar benarnya dan orang yang hanya sekedar mengaku ngaku semata. Tanda tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah, Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam dimana Allah menjadikan tindakan mencontoh Rasulullah dan segala yang diserukannya sebagai jalan kepada kecintaan-Nya dan keridhaan-Nya. 

Oleh karena itu tidaklah akan DIPEROLEH KECINTAAN ALLAH  dan keridhaan-Nya serta pahala-Nya kecuali dengan membenarkan apa  yang dibawa oleh Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam berupa al Qur an dan as Sunnah. Mentaati perintah keduanya dan menjauhi larangan keduanya. Maka barangsiapa yang melakukan demikian  itu niscaya Allah akan membalasnya. Lalu membalasnya dengan balasan orang orang yang dicintai, mengampuni dosa dosanya dan menutup aib aibnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Kedua : Melakukan ibadah wajib dan ibadah sunnah

Tentang perkara ini, sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam memberi petunjuk kepada umatnya, sebagaimana sabda beliau : 

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya. (H.R Imam Bukhari no. 2506)

Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya doa. (Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al ‘Abad).

Ketiga : Shalat pada waktunya, berbakti kepada orang tua dan jihad

Ketahuilah bahwa shalat pada waktunya, berbakti kepada orang tua dan jihad di jalan Allah adalah amalan  amalan yang MENDATANGKAN CINTA ALLAH TA’ALA. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata :

: سَأَلْتُ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا . قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ,  قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ.

Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Amal apakah yang paling dicintai Allah ?. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : SHALAT PADA WAKTUNYA (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya). Aku bertanya lagi : Kemudian apa ?. Nabi menjawab : Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi : Kemudian apa ?. Nabi menjawab : Jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dan juga yang selainnya).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.525)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar