Minggu, 11 April 2021

JADIKAN TARAWEH PENDORONG SHALAT TAHAJUD SETELAH RAMADHAN

 

JADIKAN TARAWEH PENDORONG SHALAT TAHAJUD SETELAH RAMADHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Alhamdulillah, setiap datang bulan Ramadhan kita menyaksikan masjid masjid dipenuhi hamba hamba Allah untuk MELAKSANAKAN SHALAT TARAWEH. Apalagi di pekan pertama Ramadhan, beberapa masjid perlu memasang tenda di luar masjid agar bisa menampung semua jamaah yang ingin shalat taraweh di masjid.

Selain itu ada pula hamba hamba Allah yang shalat taraweh di rumah, shalat sendirian atau munfarid tersebab ada udzur shalat taraweh ke masjid. Sungguh,  begitu semangat orang orang beriman shalat taraweh di bulan Ramadahan sangatlah membuat hati kita gembira.

Saudaraku,  shalat taraweh adalah shalat lail atau shalat malam yang dilakukan di bulan Ramadhan sedangkan di luar Ramadhan juga sangat dianjurkan untuk melakukan shalat lail yang disebut dengan nama yang masyhur yaitu SHALAT TAHAJUD.

Setelah Ramadhan semangat sebagian  hamba Allah untuk melaksanakan shalat tahajud ternyata tidak sehebat semangat melaksanakan shalat taraweh di bulan Ramadhan meskipun keduanya disebut qiyamul lail.  Sungguh sangatlah baik kalau semangat melaksanakan shalat taraweh di bulan Ramadhan berlanjut atau dijadikan pendorong untuk melaksanakan shalat tahajud di setelah Ramadhan.  Ketahuilah bahwa shalat tahajud memiliki sangat banyak keutamaan dan kebaikan, diantaranya :

Pertama : Merupakan shalat paling utama setelah shalat fardhu.

Sungguh shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu, sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya, shalat apakah yang paling utama setelah shalat fardhu  ?. Beliau  menjawab : Shalat yang paling utama  setelah shalat fardhu adalah shalat (sunnah) di tengah malam. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)  

Kedua : Merupakan kebiasaan orang orang shalih.

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ

Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah penyakit dari badan. (H.R. Imam Ahmad, at Tirmidzi dan al Hakim).

Kedua : Merupakan salah satu sikap terpuji ‘ibadurrahman

Dan juga shalat malam merupakan salah satu sifat terpuji ‘ibadurrahman sebagaimana firman Allah :

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

(Adapun hamba hamba Allah Yang Maha Pengasih adalah) Dan orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Rabb mereka dengan bersujud dan berdiri.  (Q.S al Furqan 64).

Oleh karena itu ketika seseorang ingin menjadi ‘ibadurrahman yang terpuji dan mengikuti hamba hamba yang shalih maka HENDAKLAH SELALU BERUSAHA MENJAGA SHALAT MALAMNYA. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.282).

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar