Sabtu, 26 Desember 2020

ORANG BERIMAN TAK GELISAH DENGAN URUSAN DUNIA

ORANG BERIMAN TAK GELISAH DENGAN URUSAN DUNIA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hidup di dunia ini sementara. Hanya sekitar 60 atau 70 tahun. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  menjelaskan hal ini dalam sabda beliau :

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ

Umur ummatku antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun dan sangat sedikit di antara mereka yang melebihi itu (H.R Ibnu Hibban)

 

Ketika menjalani waktu yang pendek di dunia yang fana ini ternyata banyak manusia merasa susah dan gelisah untuk URUSAN DUNIA-NYA. Terutama sekali dalam memikirkan, mencari  dan mengurus pangkat, jabatan, harta dunia dan berbagai pernak perniknya. Akibatnya bisa lalai dan sepertinya tak merasa gelisah dengan urusan nasibnya di akhirat.

Ketahuilah bahwa untuk urusan dunia sungguh Allah Ta’ala telah menetapkan dan menjamin keadaan dan rizki semua makhluknya sehingga tak perlu gelisah tapi berusaha mendapatkannya sesuai kemampuan. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Q.S Huud 6).

Jadi, YANG SEHARUSNYA MEMBUAT KITA GELISAH  adalah bahwa kita sedang dalam posisi menuju negeri akhirat melalui pintu kematian yang bisa datang sewaktu waktu. Bagaimana  keadaan dan nasib kita. Sudah cukupkah perbekalan kita. Apakah kita bisa  selamat di akhirat kelak.

Allah Ta’ala telah mengingatkan orang orang beriman untuk mempersiapkan bekal ketika berada di dunia :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18)

Selanjutnya, perhatikanlah sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu'anhu berikut ini :

مَنْ جَعَلَ الْهُمُومَ هَمًّا وَاحِدًا، هَمَّ آخِرَتِهِ، كَفَاهُ اللَّهُ هَمَّ دُنْيَاهُ، وَمَنْ تَشَعَّبَتْ بِهِ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا لَمْ يُبَالِ اللَّهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهَا هَلَكَ

Orang yang menjadikan kegelisahannya pada satu hal saja, yaitu DIA GELISAH AKAN NASIBNYA DI AKHIRAT, maka Allah akan cukupkan dia sehingga tidak gelisah lagi pada urusan dunianya.

Namun orang yang menjadikan kegelisahannya pada urusan-urusan dunianya, maka Allah tidak akan memperdulikan di lembah mana dia akan binasa. (H.R Ibnu Majah, dihasankan Syaikh al Albani, lihat Shahih al Jami').

Oleh sebab itu hamba hamba Allah tak gelisah dengan urusan dunia yang hanya sementara tetapi gelisah memikirkan dan mempersiapkan bekal agar selamat menuju ke negeri akhirat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.151)

  

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar