Senin, 28 Desember 2020

BERSAKIT SAKIT DAHULU BERSENANG SENANG KEMUDIAN

 

BERSAKIT SAKIT DAHULU BERSENANG SENANG KEMUDIAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Judul tulisan ini adalah potongan dari nasehat orang bijak di masa lalu yang dirangkai menjadi pepatah. Lengkapnya adalah : Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian. Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian. Memang demikianlah keadaan yang biasanya dilalui seseorang ketika ingin mendapatkan kebaikan dan kebahagian di masa depan.

Bahwa bersakit sakit dahulu dan berpayah payah dan lelah MENJADI SEMAKIN PENTING BAHKAN WAJIB dilakukan dengan ridha  untuk mendapatkan kesenangan yang abadi di akhirat kelak.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan agar orang orang beriman mempersiapkan bekal yaitu sebagaimana firman-Nya :  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18)

Oleh sebab itu hamba hamba Allah harus bersungguh sungguh dan bersabar dengan berlelah lelah dalam berbekal yaitu dengan  beribadah mentaati PERINTAH ALLAH TA’ALA. Dengan begitu, barulah diperoleh kesenangan di negeri akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. (Q.S as Sajadah 17)

Selajutnya mari kita perhatikan nasehat Imam Ibnul Qayyim (wafat tahun 751 H), beliau berkata : Kelezatan dan kegembiraan itu disesuaikan dengan beratnya perjuangan. Tidak akan gembira orang yang tak memiliki keinginan. Tidak ada kelezatan bagi orang yang tak memiliki kesabaran.

Tidak ada kenikmatan bagi orang yang tak mau susah dan tidak ada istirahat bagi orang yang tak mau lelah. Seorang hamba apabila ia mau lelah sebentar, ia akan istirahat yang panjang. (Miftah Darissa’adah).

Hamba hamba Allah berusahalah, bersabarlah, berpayah payahlah sedikit dalam memenuhi perintah Allah Ta’ala ketika berada  di dunia ini. Dengan demikian insya Allah akan diperoleh kenikamatan dan kesenangan yang abadi di surga-Nya. Wallahu A’lam. (2.153)

    

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar