Sabtu, 15 Juli 2023

ORANG BERIMAN BERUSAHA MENJAUH DARI KEMUNAFIKAN

 

ORANG BERIMAN BERUSAHA MENJAUH DARI KEMUNAFIKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu sifat manusia yang sangat tercela yaitu munafik. Sebagaimana yang dikatakan Imam Ibnu Katsir, nifak adalah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Sementara itu, Ibnu Juraij mengatakan : Orang munafik ialah orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya. (‘Umdah at-Tafsir I/78).

Oleh karena itu orang orang beriman terus berusaha menjauh dari kemunafikan. Diataranya adalah dengan cara MENYELISIHI SIKAP BURUK MUNAFIK terutama dalam melakukan ibadah, diantaranya adalah :

Pertama : Munafik malas menegakkan shalat dan enggan berinfak

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

 

Mereka (orang orang munafik) tidak melaksanakan shalat melainkan DENGAN MALAS dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).  Q.S at Taubah 54. 

Kedua : Munafik sangat berat melaksanakan shalat shubuh dan isya.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak. (H.R Imam Bukhari).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah berkata : Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shalat Shubuh dan shalat Isya tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka, orang munafik, tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut.

Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah.

Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur. (Syarh Riyadhus Shalihin)

Ketiga : Munafik sedikit sekali berdzikir.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Banyak berzikir mengingat Allah adalah pengaman (diri)  dari kemunafikan. Orang munafik itu sedikit berzikir. Allah Ta'ala berfirman :

وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S an Nisa’ 142). Lihat al Wabilus Shayib.

Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan terbawa arus menjadi munafik dengan melalaikan ibadah terutama ibadah shalat dan berdzikir kepada Allah Ta'ala. Ketahuilah bahwa bahwa orang munafik akan ditempatkan di neraka paling bawah. Allah  Ta’ala berfirman :  

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sungguh, orang orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145).

Wallahu A'lam. (3.049)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar