Senin, 17 Juli 2023

JIKA HATIMU KERAS ITU TERMASUK MUSIBAH

 

JIKA HATIMU KERAS ITU TERMASUK MUSIBAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

 Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati. (H.R Imam Bukhari no. 52 dan Imam Muslim no. 1599).

Ketahuilah bahwa salah satu bentuk hati yang rusak adalah HATI YANG KERAS bahkan lebih keras dari batu. Allah Ta'ala menjelaskan dalam firman-Nya :  

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu bahkan lebih keras. (Q.S al Baqarah 74).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala menerangkan kekerasan hati mereka yaitu bahwa ia “seperti batu” (bukan)  daripada besi karena besi dan timah apabila dibakar niscaya meleleh. Berbeda dengan batu, dan firman-Nya : “Atau lebih keras lagi”, maksudnya bahwa ia tidaklah terbatas hanya sekeras batu dan (atau) tidaklah bermakna “bal” (bahkan). Tafsir Taisir Karimir Rahman.

Nah, ketika seseorang memiliki hati yang keras maka itu adalah musibah bahkan lebih besar dari musibah berupa bencana alam, penyakit, kehilangan harta, kehilangan mata pencaharian dan yang lainnya. Malik bin Dinar rahimahullah berkata :

Tidaklah seorang hamba ditimpa dengan suatu musibah yang lebih besar daripada hati yang keras. (Shifatush Shafwah).

Ketahuilah bahwa  bila hati semakin mengeras dan membatu maka disebut sebagai musibah karena ciri hati yang keras   adalah : (1)  Sulit menerima kebenaran. (2) Senang dan  bahkan bangga dengan maksiat. (3) Melihat kebaikan sebagai keburukan dan melihat keburukan sebagai kebaikan. Akibatnya adalah  sulit untuk bertaubat. (4) Sangat berambisi dengan dunia dan lalai dengan  akhirat. (5) Merasa sangat berat jika diajak beribadah dan tidak memiliki keinginan untuk berbuat kebaikan.

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah selalu bermohon kepada Allah Ta'ala  agar diberi  kekuatan untuk menjaga hatinya agar tetap kokoh dengan agama Islam yang lurus ini. Diantara doa yang baik untuk diamalkan adalah :

‏اللَّهُمَّ يا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلبَيْ على دِيْنِكَ،

Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu." (H.R Imam Ahmad).

Wallahu A'lam. (3.052).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar