Rabu, 05 Juli 2023

ADAKAH PETUNJUK SYARIAT MERAYAKAN TAHUN BARU HIJRIYAH ?

 

ADAKAH PETUNJUK SYARIAT MERAYAKAN TAHUN BARU HIJRIYAH ?

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika berbicara tentang merayakan tahun baru hijriyah maka sebenarnya yang paling berkompeten merayakan tahun baru hijriyah adalah Khalifah Umar bin Khaththab. Kenapa karena beliaulah INISIATOR ADANYA TAHUN BARU HIJRIYAH. Tetapi tak ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau pernah merayakan datangnya tahun baru hijriah selama 10 tahun beliau menjadi khalifah. Kenapa ?, karena memang tidak disyariatkan

Kalau itu baik tentu beliau telah mengamalkannya dan juga bisa diikuti oleh  khalifah ataupun imam imam dan orang orang shalih setelah beliau.   

Dalam kitab Bida’ wa Akhtha’ disebutkan : Tidak ragu lagi perkara ini termasuk yang baru dan diada adakan. Tidak ada keterangan dalam as-Sunnah anjuran mengadakan peringatan tahun baru hijriyah. Perkara ini termasuk bid’ah yang buruk.

Ketika orang orang merayakan tahun baru Hijriyah, jangan jangan mereka terjatuh kepada sikap meniru niru atau ikut ikutan  kepada orang orang diluar Islam yang merayakan tahun baru masehi. Ketahuilah bahwa tasyabbuh atau menyerupai suatu kaum adalah sesuatu yang dilarang dalam syariat Islam, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : 

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (H.R Imam Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : 

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami. (H.R at Tirmidzi dhasankan oleh Syaikh al Albani).

Tetapi di beberapa tempat di negeri kita ternyata sebagian orang Islam ada yang memperingati dan merayakan tahun baru Hijriah. Diantaranya ditandai dengan doa akhir tahun yaitu menjelang maghrib  dan doa awal tahun setelah shalat maghrib dengan dipimpin oleh seorang diantara yang hadir dan diaamiinkan beramai ramai oleh para jamaah.

Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid berkata : Tidak ada dalam syariat ini sedikitpun doa atau dzikir (khusus) untuk awal tahun. Manusia zaman sekarang banyak membuat sesuatu yang baru  berupa doa, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali. (Tashih ad Duu’a).

 Wallahu A'lam. (3.039)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar