Senin, 22 November 2021

PEMBUAT PERKARA BARU DALAM AGAMA MENANGGUNG DOSA PENGIKUTNYA

 

PEMBUAT PERKARA BARU DALAM AGAMA MENANGGUNG DOSA PENGIKUTNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Islam adalah AGAMA YANG SEMPURNA diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan beliau ajarkan kepada sahabat sahabat beliau lalu diajarkan pula dari generasi ke generasi. Alhamdulillah sampai kepada kita maka jadilah kita pemeluk Islam dan memegang syariat Islam, agama yang diridhai Allah Ta’ala.  

Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa syariat Islam ini telah sempurna yaitu sebagaimana firman-Nya : 

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ

Pada hari ini telah AKU SEMPURNAKAN AGAMAMU UNTUKMU dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu. Dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. (Q.S al Maidah 3).

Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu” Ini merupakan nikmat Allah terbesar kepada umat (Islam)  ini yaitu Allah Ta’ala menyempurnakan agama mereka untuk mereka sehingga mereka tidak membutuhkan agama apapun selainnya.  

Maka ridhailah Islam untuk diri kalian karena Islam merupakan agama yang dicintai dan DIRIDHAI ALLAH TA’ALA, yang karenanya Allah Ta’ala mengutus Rasul yang paling utama dan yang karenanya pula Allah Ta’ala menurunkan al Qur an, yaitu Kitab yang paling mulia. (Tafsir Ibnu Katsir).

Tentang kesempurnaan Islam dijelaskan pula oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :

مابقي شيء يقرب منْ الْجَنَّة ويباعد منْ النَّار إلا وقد بين لكم

Tidak tersisa suatu (amalan) pun yang dapat mendekatkan (kalian)  kepada surga dan menjauhkan dari neraka, kecuali sudah dijelaskan semuanya kepada kalian. (H.R ath Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabir)

 عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا تَرَكْتُ شَيْئًَا مِمَّا أَمَرَكُمُ اللهُ بِهِ إِلاَّ وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ، وَلاَ تَرَكْتُ شَيْـئًا مِمَّا نَـهَاكُمُ اللهُ عَنْهُ إِلاَّ وَقَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ.

Dari Muththalib bin Hanthab, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari perintah-perintah Allah kepada kalian, melainkan telah aku perintahkan kepada kalian. Begitu pula tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari larangan-larangan Allah kepada kalian melainkan telah aku larang kalian darinya. (H.R al Baihaqi, Lihat Silsilah Hadits Shahih)

Oleh karena itu orang orang beriman MEWAJIBKAN DIRINYA UNTUK MENCUKUPKAN  dengan ajaran Islam ini karena telah sempurna dan Allah Ta’ala telah mencukupkan nikmat-Nya

 

Terkadang kita sangat prihatin dan kasihan terhadap sebagian orang yang memegang syariat Islam tetapi mereka merasa ada yang kurang dalam syariat Islam yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Oleh karena itu mereka menambah nambah dengan membuat perkara baru dalam Islam. Dalam hal ini termasuk propaganda kesesatan yang dilakukan sebagian orang bahkan orang berpendidikan  dan berpangkat pula. Mereka menyebarkan pemikiran pemikiran yang menyimpang dan bertentangan dengan syariat Islam.

Ketahuilah bahwa ketika seseorang membuat, ataupun mengajarkan ataupun memberi contoh perkara perkara  baru dalam syariat Islam ADALAH TERMASUK KESESATAN DAN SANGAT MEMBAHAYAKAN BAGI DIRINYA. Sungguh ini adalah BAHAYA BESAR. Diantaranya adalah bahwa dia akan menanggung dosa semua orang yang mengikutinya. 

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan hal ini dalam sabda beliau : 

وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

Barangsiapa yang memberi petunjuk pada keburukan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan buruk tersebut dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga. (H.R Imam Muslim).

Ketika seseorang beribadah dengan perkara perkara baru lalu mengajarkan pula kepada yang lain maka jatuhlah dia kepada keadaan tolong menolong dalam berbuat keburukan. Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah AMAT BERAT SIKSA-NYA.  (Q.S  al Maidah 2).

Oleh karena hamba hamba Allah hendaklah senantiasa  mengamalkan syariat Islam sepanjang yang diajarkan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya yang mulia. Tak perlu ditambah tambah dengan cara cara yang tak disyariatkan dan tak ada dalilnya.

Wallahu A’lam. (2.473).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar