Selasa, 10 November 2020

SYAITHAN MENGHAMBAT MANUSIA UNTUK BERINFAK

 

SYAITHAN MENGHAMBAT MANUSIA UNTUK BERINFAK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Berinfak atau membelanjakan sebagian harta di jalan Allah sangatlah dianjurkan dalam syariat. Sungguh itu bermanfaat bagi pemberi dan bermanfaat pula bagi penerima. Bahkan dianjurkan pula berinfak dalam keadaan sempit apalagi dalam keadaan lapang. Itulah salah satu tanda orang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam  KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).

Cuma saja, ada banyak manusia merasa berat bahkan takut berinfak apalagi dalam jumlah yang agak lebih pada hal hartanya mungkin berlimpah  dan sementara itu, orang yang membutuhkan telah ada di depan matanya. Ketahuilah bahwa diantara penghambatnya adalah syaithan  yaitu dengan CARA MENAKUT NAKUTI bahwa kalau berinfak bisa jatuh miskin. Allah Ta’ala berfirman :

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 268)

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah Ta'ala : "Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya, dia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian (menahan harta), sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.

“Dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)” maksudnya, bersamaan dengan melarang kalian berinfak karena takut miskin, syaithan menyuruh kalian berbuat maksiat, dosa, keharaman, dan menyelisihi keridhaan pencipta (Allah). Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam menafsirkan ayat ini pula, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata : (Ada) dua hal dari Allah dan  dua hal dari syaithan. (1) Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan. Syaithan itu berkata : Jangan kamu infakkan hartamu, peganglah untukmu sendiri karena kamu membutuhkannya. (2) Dan (syaithan) menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).

(Dan dua hal dari Allah adalah) (1) Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya, yakni atas dosa yang kamu kerjakan. (2)  Dan karunia berupa rizki. (Tafsir ath Thabari).

Syaikh Ibnu Utsaimin  berkata : Apabila seseorang bersedekah maka syaithan berkata kepadanya : Apabila kamu sedekah hartamu pasti berkurang. Kamu punya 100 riyal, apabila kamu sedekahkan 10 riyal, maka hartamu tinggal 90 riyal. Jika hartamu berkurang, jangan bersedekah. Karena setiap engkau sedekah maka hartamu berkurang. (Syarah Riyadush Shalihin).

Oleh karena itu orang orang beriman janganlah mengikuti ajakan ataupun langkah langkah syaithan. Sungguh syaithan selalu mengajak manusia untuk melakukan keburukan dan kemungkaran. Allah Ta’ala berfirman :

 وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ

Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan. Barangsiapa mengikuti langkah langkah syaithan maka sesungguh dia (syaithan itu) menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. (Q.S an Nur 21).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.119)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar