Kamis, 05 November 2020

MENJAGA UCAPAN DAN ANGGOTA BADAN KETIKA BERPUASA

 

MENJAGA UCAPAN DAN ANGGOTA BADAN KETIKA BERPUASA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Melakukan shaum atau berpuasa adalah amalan wajib di bulan Ramadhan. Selain itu disyariatkan pula untuk melakukan ibadah PUASA SUNNAH. Alhamdulillah, saat ini semakin banyak saudara saudara kita yang istiqamah mengamalkan puasa sunnah terutama sekali puasa SENIN-KAMIS DAN AYYAMUL BIDH.

Sungguh berpuasa memiliki keutamaan  yang sangat banyak   bagi orang orang yang mengamalkannya. Nah, ketika  ingin mendapat keutamaannya yang banyak bahkan berlimpah maka  kita haruslah bersungguh sungguh menjaga diri dari hal hal yang bisa mengurangi nilai puasa.

Paling tidak ada dua hal penting yang rada rada sulit bagi sebagian orang, tetapi  harus kita jaga ketika berpuasa, yaitu :

Pertama : Menjaga ucapan dari perkataan sia sia dan mungkar.

Ketahuilah bahwa puasa bukan sekedar menahan dari makan dan minum. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia sia dan perkataan keji. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya : Aku sedang puasa, aku sedang puasa. (H.R Ibnu Majah dan al Hakim,  dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan palsu atau bohong dan berbuat dengannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah).

Jadi jelaslah bahwa orang yang berpuasa dituntut untuk menjaga ucapan atau lisannya dari perkataan yang sia sia, tak bermanfaat. Dan tentu juga menjaga dari perkataan mungkar seperti berbohong. Dan juga ucapan  yang  membuat orang lain tak senang seperti berkata kasar, mengolok olok, menghina dan yang lainnya.

Selain itu, menjauhlah dari perbuatan ghibah yaitu membicarakan aib orang lain yang tak pantas dibicarakan termasuk namimah yaitu mengadu domba diantara manusia. Larangan ini tentu bukan hanya karena diucapkan secara lisan tapi JUGA TERMASUK  tulisan di medsos dan yang lainnya.

Kedua : Menjaga anggota badan.

Ketika seseorang berpuasa hendaklah sungguh sungguh menjaga anggota badannya agar tidak jatuh kepada keburukan sehingga mengurangi nilai ibadah puasanya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  telah mengingatkan kita semua dalam sabda beliau :

رُبَّ صَاءِمٍ لَيْسَ مِنْ صِيَامِهِ إلاَّ الْجُوعْ

Berapa banyak orang berpuasa namun tidak mendapatkan bagian apa pun dari puasanya kecuali rasa lapar. (H.R Ibnu Majah, dari Abu Hurairah).

Diantara anggota badan yang sangat perlu dijaga adalah :

(1) MATA, agar tidak melihat sesuatu yang tidak halal baginya yaitu dengan senantiasa menundukkan pandangan.

(2) TELINGA, agar tidak mendengar atau selalu menjauh dari sesuatu yang yang tak pantas didengar.

(3) TANGAN, agar dijauhkan dari memegang yang haram. Tak mau mengambil harta orang lain secara bathil, tak mau menanda tangani kwitansi bodong. Bahkan jari jari tangannya akan dijaga yaitu tak membuat tulisan atau sharing yang tak pantas.

(4) KAKI, agar tak melangkah ke tempat tempat  rusak, maksiat dan haram yang akan membahayakan diri dan agama.       

Hakikatnya menjaga ucapan dan anggota badan bagi hamba hamba Allah adalah keharusan di setiap waktu dan keadaan tapi terkadang ada yang lalai. Ketahuilah bahwa ketika berpuasa hamba hamba Allah selalu menjaga   ucapannya dan anggota badannya dari sesuatu yang tercela  maka akhirnya MENJADI TERBIASA MENJAGANYA dalam kehidupannya sehari hari meskipun tidak sedang berpuasa.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.118).    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar