Kamis, 30 November 2017

ADAKAH SESUATU YANG MENDATANGKAN SIAL



ADAKAH SESUATU YANG MENDATANGKAN SIAL ??

Oleh : Azwir B. Chaniago

Di zaman modern yang serba canggih saat ini ternyata masih ada sebagian manusia yang berfikir dan berperasaan seperti manusia terkebelakang. Diantaranya mereka merasa sial tehadap sesuatu. Dipikiran mereka masih ada ada hari sial,  tanggal sial,   tempat sial, bahkan nama sial. 

Tentang nama sial ini maka sampai sampai ada orang orang  yang berusaha mengganti nama karena dianggap nama yang dia pakai sekarang  tak pernah mendatangkan kebaikan dan keberuntungan baginya atau namanya terus menerus mendatangkan penyakit bagi dirinya. Ada juga yang  menganggap namanya tak mendatangkan rizki.
Mengganti nama menjadi yang lebih baik tak ada larangannya. Tapi yang dilarang adalah alasan mengganti nama karena nama tersebut mendatangkan kesialan. Ini bisa jatuh kepada kesyirikan dan merusak akidah.

Ketahuilah segala sesuatu yang menimpa manusia apakah berupa kebaikan ataupun yang dirasakan sebagai keburukan bukanlah tersebab  kesialan dari sesuatu. Sungguh semua yang terjadi pada diri manusia dan alam ini semua adalah ketetapan Allah Ta’ala semata.

Tidak ada satu pun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan  izin Allah. Allah berfirman : “Katakanlah (Muhammad), tidaklah akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakkal orang orang yang beriman” (Q.S at Taubah 51)

Lalu kenapa kesialan atau musibah mendatangi manusia ?. Penyebab yang paling utama adalah dosa dosa atau kemaksiatan yang dilakukan manusia.
Allah berfirman : “Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu)”. Q.S asy Syuura 30.
Para ulama menjelaskan bahwa kasabat aidiikum, perbuatan tanganmu dalam ayat ini maknanya adalah dosa dosa kalian.
Imam Ibnul Qayyim al Jauziah berkata : Diantara akibat (buruk) dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan juga mendatangkan bencana atau musibah. Oleh karena itu hilangnya nikmat dari seseorang adalah akibat dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah adalah juga disebabkan dosa (al Jawabul Kafi)
Ibnu Rajab al Hambali berkata : Tidak disandarkan suatu keburukan  atau kerusakan melainkan pada dosa, karena semua  musibah itu disebabkan dosa. (Latha’if al Ma’arif).

Oleh karena mari kita hindarkan perasaan sial terhadap sesuatu karena bisa merusak akidah. Selanjutnya hanya kepada Allah kita berserah diri dan memohon kebaikan. Dan yang lebih penting lagi adalah kita berusaha menjauhkan diri dari maksiat dan dosa  sekecil apapun agar tak mendatangkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagai penutup, inilah doa penawar rasa pesimis dan perasaan sial terhadap sesuatu : “Allahumma laa khaira illaa khairuka, wa laa thaira illaa thairuka wa laa ilaaha ghairuka”.  Ya Allah tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kesialan kecuali kesialan yang berasal dari-Mu (yang telah Engkau tetapkan) dan tidak ada illah selain Engkau (H.R Imam Ahmad).  

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.175)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar