Minggu, 10 September 2023

TETAP LAKUKAN MUHASABAH TERHADAP AKHLAK SENDIRI

 

TETAP LAKUKAN MUHASABAH TERHADAP AKHLAK SENDIRI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang yang menginginkan perbaikan bagi dirinya. Sungguh dalam menjalani kehidupan beragama menjadi lebih baik tak mungkin dicapai jika tidak mau melakukan muhasabah secara periodik bahkan juga berkelanjutan. Jangan merasa berat melihat kesalahan dan kekurangan diri untuk merencanakan dan menuju kepada yang lebih baik.

Imam Fudhail bin Iyadh memberi  nasehat : Orang yang beriman itu rajin mengintrospeksi atau melakukan diri. Dia selalu sadar bahwa kelak dirinya pasti akan menghadap Allah Ta’ala. Sedangkan orang munafik munafik malas mengoreksi dirinya.

Sungguh Allah Ta’ala akan merahmati hamba yang terus menerus mengoreksi diri sebelum datang Malaikat Maut menjemput ajalnya. (Dari Tarikh al Baghdadi).

Ketahuilah bahwa  salah satu perkara penting yang harus kita lakukan adalah muhasabah TERHADAP AKHLAK kita sehari hari. Sungguh perkara akhlak adalah termasuk muhasabah yang mesti dilakukan. Tujuannya adalah agar mencapai AKHLAK YANG MULIA.

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam adalah utusan Allah yang paling mulia akhlaknya. Allah Ta'ala memuji akhlak beliau   sebagaimana firman-Nya : 

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar benar berbudi pekerti yang luhur. (Q.S al Qalam 4)

Bahkan salah satu sebab beliau diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak yang luhur. Beliau bersabda : 

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur. (H.R Imam Ahmad  dan Imam Bukhari dalam Adaabul Mufrad,  dishahihkan  oleh Syaikh al Albani).

Nah, ketika seorang hamba senantiasa mengintrospeksi atau melakukan muhasabah terhadap akhlak dirinya maka ini merupakan  jalan paling baik untuk memperbaiki akhlaknya. Sungguh sangatlah banyak keutamaan yang akan didapat oleh hamba hamba hamba Allah yang memiliki akhlak mulia. Dua diataranya adalah :

Pertama : Menjadi orang yang paling dicintai dan duduk dekat Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Beliau bersabda : 

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

Sesungguhnya (orang) yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian (H.R at Tirmidzi dinilai hasan oleh Syaikh al Albani)

Kedua : Menjadi orang yang paling sempurna imannya.

Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  telah mengingatkan bahwa akhlak seseorang terkait dengan kesempurnaan imannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. (H.R at Tirmidzi, dishahih oleh Syaikh al Albani).

Sungguh muhasabah dalam perkara akhlak adalah satu jalan untuk memperbaiki akhlak seorang hamba. Setelah melakukan muhasabah maka seorang hamba akan mengetahui kekurangan atau keburukan akhlaknya. Lalu dia bertekad memperbaikinya dan juga berdoa kepada Allah Ta’ala yaitu dengan doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : 

اَللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

Ya Allah, Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). 

Wallahu A'lam. (3.085)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar