Rabu, 09 November 2022

PUJIAN MANUSIA BISA MERUSAK KEIKHLASAN DALAM BERAMAL

 

PUJIAN MANUSIA BISA MERUSAK KEIKHLASAN DALAM BERAMAL

                                             Disusun oleh : Azwir B. Chaniago        

Sungguh, salah satu sikap paling penting yang harus dijaga oleh setiap hamba dalam beramal shalih adalah IKHLAS. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Pada hal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah DENGAN IKHLAS mentaati-Nya semata mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan shalat  dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). Q.S al Baiyinah 5).

Ketahuilah bahwa orang yang ikhlas   dalam melakukan amal shalih hanya berharap penilaian Allah Ta’ala dan tidak terpengaruh dengan penilaian dan pujian manusia. Dia selalu sibuk menjaga hatinya agar mendapatkan ridha Allah dalam semua amal shalihnya. Sungguh pujian dan sanjungan manusia tidaklah akan merubah hakikat kita di hadapan Allah Ta'ala. Sungguh, Allah Yang Maha Mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi.

Orang lain mungkin terkadang : (1) Terpedaya dengan penampilan kita. (2) Takjub dengan indahnya perkataan kita. (3)   Takjub  dengan tulisan-tulisan kita dan nasehat kita. (4) Bisa jadi pula merasa takjub dengan pangkat, jabatan dan harta kita. LALU MEMBERIKAN PUJIAN. Sebenarnya kitalah yang lebih tahu tentang hakikat diri kita yang BISA JADI banyak  dosa dan sangat sedikit melakukan amal shalih.

Imam Ibnul Qayyim mengingatkan bahwa pujian adalah salah satu  musuh ikhlas dalam beramal. Sifat suka dipuji  kata beliau bila bercampur dengan ikhlas maka yang satu akan membunuh yang lain.

Ibarat api dicampur dengan air, tidak akan pernah bersatu. Kalau apinya besar akan membunuh air dan kalau airnya besar akan membunuh api. Sifat suka dipuji jika bercampur dengan ikhlas adalah seperti juga biawak bercampur dengan ikan, yang satu akan membunuh yang lain. Kalau ikannya lebih besar akan membunuh biawak dan kalau biawaknya lebih besar maka akan membunuh ikan. (Fawaidul Fawaid, dengan diringkas tanpa mengurangi makna).

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa  kemuliaan seorang hamba tidak datang bersama pujian manusia.  Sungguh pujian dari manusia hampir tidak ada  manfaat. Oleh karena itu seseorang yang didatangi pujian hendaklah berlaku bijak, diantaranya :

Pertama : Lebih baik mengabaikan setiap pujian karena pujian manusia tidak akan membuat seseorang  mulia. Kalaupun akan mendatangkan kemuliaan, itu adalah semu dan sangat sementara. Kemuliaan seorang hamba tidak datang bersama pujian tapi kemuliaan itu datang dengan ketakwaan. Allah Ta'ala berfirman :  

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING BERTAKWA. Sungguh Allah Maha Mengetahui Mahateliti. (Q.S al Hujurat 13).

Kedua : Seseorang yang dipuji haruslah sungguh sungguh menyadari bahwa orang yang memuji  tidak mengetahui semua keadaan dirinya. Apalagi yang ada didalam hatinya. Orang yang memuji biasanya hanya ibarat melihat photo atau gambaran sesaat  tidak melihat video sebagai gambaran keseluruhan. Jika orang yang memuji mengetahui seluruh keadaan orang yang dipuji berat dugaan kita bahwa  dia tidak akan mau memberi pujian.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.807)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar