Selasa, 08 November 2022

HATI TERTUTUP KARENA MELAKUKAN DOSA DAN MAKSIAT

 

HATI TERTUTUP KARENA MELAKUKAN DOSA DAN MAKSIAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika hati seseorang tertutup maka itu adalah salah satu MUSIBAH BESAR baginya. Dia tidak bisa melihat kebenaran sebagai suatu kebaikan. Meskipun dalil dalil kebenaran dan kebaikan dari al Qur an dan as Sunnah sudah dihadirkan di hadapannya dia sulit untuk menerima. Terkadang dibantah pula  dengan menggunakan akalnya yang pendek.

Sungguh, tidaklah musibah itu datang karena perbuatan dosa. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.

Imam Ibnul Qayyim telah mengingatkan : Diantara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan JUGA MENDATANGKAN BENCANA ATAU MUSIBAH.  Oleh karena itu hilangnya nikmat dari seseorang adalah akibat dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah adalah juga disebabkan dosa (al Jawabul Kafi).

Ketahuilah bahwa salah satu penyebab hati tertutup adalah perbuatan dosa dan maksiat. Sungguh Allah berfirman :

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (Q.S al Mutaffifin 14).

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Dalam ayat ini terdapat peringatan dari berbagai dosa karena dosa BISA MENUTUPI HATI sedikit demi sedikit hingga cahaya hati padam dan pandangan hati mati. Inilah yang akan memutarbalikkan kebenaran (pada diri seseorang) sehingga KEBATHILAN DALAM PANDANGANNYA ADALAH KEBENARAN DAN KEBENARAN DALAM PANDANGANNYA ADALAH KEBATHILAN. Dan inilah salah satu hukuman terbesar (terhadap) dosa. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).   

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, tentang surat al Muthaffifin ayat 14 ini, berkata : Yakni, apa yang selalu mereka usahakan itu menggumpal dalam hatinya hingga MENUTUPI DARI KEBENARAN. Firman-Nya : “Sebenarnya apa yang mereka usahakan itu …, yakni amal amal kejahatan. Karena amal kejahatan akan menghalagi seseorang dari hidayah.

Dan juga Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam mengingatkan bahwa hati itu bisa tertutup tersebab titik titik hitam akibat perbuatan dosa dan maksiat, sebagaimana sabda beliau :

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ)

Satu hadits yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi, Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam.

Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Sebagian salaf mengatakan bahwa jika dosa dan maksiat mereka bertambah banyak hal itu akan melingkupi (menutup) hati mereka. Imam Ibnul Qayyim menambahkan : Asal masalahnya, hati berkarat karena maksiat. Jika maksiat bertambah maka karat tadi menjadi penutup hati. Tutupan itu semakin lama semakin bertambah hingga akhirnya hati (betul betul) tertutupi, terkunci dan tergembok. (Ad Daa' wad Dawaa')

Wallahu A'lam. (2.806)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar