Senin, 07 November 2022

BERMALAS MALASAN BUKAN SIFAT ORANG BERIMAN

 

BERMALAS MALASAN BUKAN SIFAT ORANG BERIMAN

Disususn oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh rasa malas terkadang  mendatangi orang orang beriman dan juga yang lainnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan penjelasan lima makna tentang KATA MALAS, yaitu : (1) Tidak mau bekerja. (2) Tidak mau melakukan sesuatu. (3) Segan. (4) Tidak suka. (5) Tidak bernafsu.

Hakikatnya orang orang beriman harus berusaha membunuh rasa malas pada dirinya yaitu aktif dengan terus memanfaatkan waktu untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Allah Ta’ala mengingatkan dalam firman-Nya :

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ   فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Rabb-mulah engkau berharap.  (Q.S al Insyirah 7).

Tentang ayat ini Syaikh Muhammad bi Shalih al Utsaimin berkata : Yakni, apabila engkau telah selesai suatu tugas, maka bersiap sedialah mengerjakan tugas yang lainnya. Janganlah menyia nyiakan kesempatan, karena waktu akan terus berlalu baik kita dalam keadaan terjaga atau tidur dalam keadaan sibuk atau longgar. Karena itu jadikanlah hidupmu penuh kesungguhan.

Jika engkau selesai melakukan suatu pekerjaan, lanjutkanlah dengan pekerjaan yang lain. Jika engkau telah selesai mengerjakan urusan dunia hendaklah engkau melanjutkannya dengan mengerjakan urusan akhirat. Sebaliknya, jika engkau selesai mengerjakan urusan akhirat lanjutkanlah dengan mengerjakan urusan dunia. (Tafsir Juz ‘Amma).

Sungguh ayat ini telah mengingatkan kita untuk terus melakukan berbagai kegiatan. Jangan suka malas atau bermalasan dan membiarkan waktu kosong tak bermanfaat karena ujungnya adalah kerugian. Ketika datang rasa malas untuk urusan dunia mungkin tak terlalu banyak ruginya. Tetapi jika datang malas atau futur untuk urusan akhirat, ini kerugian besar  dan penyesalan.

Allah Ta'ala juga mengingatkan bahwa ketika telah melaksanakan ibadah maka Allah menyuruh hamba hamba-Nya untuk bertebaran di muka bumi mencari karunianya termasuk rizki yaitu sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila shalat telah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di muka bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak  agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu'ah 10).

Ibnu Mas'ud berkata : Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya. (Al Adabusy Syar’iyyah, Ibnu Muflih).

Oleh sebab itu, hamba hamba hendaklah tetap bersemangat mengisi nikmat waktu yang diberikan Allah Ta'ala karena ketika rasa malas datang maka waktu terbuang atau dengan kata lain telah tertipu dengan waktu. Dan memang banyak orang yang tertipu dengan waktu luang, sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wsallam :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (H.R Imam Bukhari).

 Kita bermohon kepada Allah Ta'ala agar dijauhkan dari rasa malas, yaitu dengan doa yang diajarkan  Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam yaitu dari Anas bin Malik :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْل

Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari RASA MALAS, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir. (H.R Imam Bukhari)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.804)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar