Senin, 05 Desember 2016

NASEHAT SALAFUSH SHALIH TENTANG SABAR



NASEHAT SALAFUSH SHALIH TENTANG SABAR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang hamba wajib meyakini bahwa ujian adalah dari Allah Ta'ala. Ujian itu akan mendatangi hamba hamba Allah kapan saja Dia berkehendak. Ada ujian terhadap dirinya, keluarganya, hartanya atau yang lainnya.

Ketahuilah bahwa ujian yang mendatangi seseorang  adalah sesuatu yang terbaik baginya. Rasulullah bersabda : Man yuridillahu bihi khairan yusib minhu” Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan Allah akan menimpakan kepadanya musibah. (H.R Imam Bukhari).

Imam Ibnu Taimiyah berkata : Musibah yang diterima semata-mata karena Allah lebih baik bagimu dari pada nikmat yang membuat kamu lupa mengingat Allah.

Kalau kita yakin dan menyadari bahwa ujian  adalah ketetapan Allah yang terbaik bagi hamba-Nya tentulah sepantasnya kita bisa sabar menerimanya.  Cuma saja bersabar bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan karena ada saja ujian yang terkadang terasa amat berat. Allah berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa kataballahu lanaa, huwa maulaanaa” Katakanlah (Muhammad) sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa  yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami. (Q.S at Taubah 51).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Maksud ayat ini adalah bahwa Dia yang menakdirkannya dan memberlakukannya di Lauhul Mahfudz. Dialah pelindung kami yang mengurusi perkara kami, baik urusan agama maupun dunia. Maka kita wajib ridha terhadap takdir-Nya dan kita tidak memiliki sedikitpun hak dalam perkara kita. (Kitab Tafsir Karimir Rahman).

Sungguh salafush shalih telah memberi nasehat kepada kita tentang kesabaran, diantaranya adalah :

Pertama : Umar bin Khathab berkata : Sebaik-baik kehidupan yang kami dapati adalah dengan kesabaran. (Kitab az Zuhd, Ibnul Mubarak)

Kedua : Abdullah bin Mas’ud berkata: Keimanan itu ada dua bagian, setengah untuk sabar dan setengah untuk syukur (Madarijus Saalikin, Imam  Ibnul Qayyim)

Ketiga : Umar bin Abdul Aziz berkata : Tidaklah Allah memberi nikmat kepada seseorang hamba kemudian mencabutnya dan menggantinya dengan kesabaran, melainkan yang  Allah gantikan itu lebih baik dari apa yang hilang. (Madarijus  Saalikin, Imam Ibnul Qayyim).

Keempat : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin memberi nasehat agar seorang hamba selalu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala sehingga menumbuhkan kesabaran dalam menghadapi ujian.
Beliau berkata:  (1) Engkau wajib berbaik sangka kepada Allah terhadap perbuatan Allah dimuka bumi. (2) Engkau wajib meyakini bahwa apa yang Allah lakukan adalah untuk hikmah yang sempurna. Terkadang akal manusia memahaminya terkadang tidak. (3) Maka janganlah ada yang menyangka bahwa jika Allah melakukan sesuatu dialam ini karena kehendaknya yang buruk.

Kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar selalu memberi kita kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidup di dunia ini. Insya Ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (886)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar