Sabtu, 24 Desember 2016

BANYAK JALAN UNTUK MENGHAPUS DOSA



BANYAK JALAN UNTUK MENGHAPUS DOSA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Adakah manusia yang terbebas dari dosa dan kesalahan ?. Ternyata tidak.   Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa Allah berfirman : “Ya ‘ibaadi, innakum tukhti-una bil laili wan nahar”. Wahai hamba hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa (kesalahan)  malam dan siang.

Bahkan didalam hadits ini disebutkan bahwa manusia berbuat dosa siang dan malam. Artinya manusia terus menerus berbuat dosa.

Rasulullah menjelaskan pula dalam  sabda beliau  : “Kullubni aadam  khaththa’un, wa khairul khaththainat tauwabun” Setiap Bani Adam banyak berbuat salah dan sebaik baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat. (H.R at Tirmidzi). 

Sungguh untuk memperoleh keselamatan di dunia dan di akhirat kelak maka setiap hamba wajib memohon  ampunan dan bertaubat kepada  Allah Ta’ala  atas segala dosanya. Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada hamba hamba-Nya.

Allah dengan kasih sayang-Nya selalu membuka banyak jalan bagi hamba hamba-Nya  yang berdosa untuk bisa menghapus dosanya, diantaranya adalah :

Pertama : Dengan terus menerus memohon ampun dan bertaubat.
Allah Ta’ala menyuruh kita untuk memohon ampun dan Allah berjanji akan memberikan ampunan.  Allah berfirman : “Qul yaa ‘ibaadiyal ladziina asrafuu ‘alaa anfusihim laa naqnathuu min rahmatillah, innallaha yaghfirudz dzunuuba jamii’aa, innahu huwal ghafuurur rahiim”. Katakanlah, wahai hamba hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.  (Q.S az Zumar 53).

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan  hamba hamba-Nya untuk memohon ampun dan bertaubat agar menjadi orang yang beruntung dan dosanya diampuni.

Allah Ta’ala berfirman :  “Wa tuubuu ilallahi jamiian aiyuhal mu’minuuna, la’allakum tuflihuun”. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31).

Bahkan Allah Ta’ala mengingatkan bahwa orang yang tidak bertaubat adalah orang orang zhalim. Allah Ta’ala berfirman : “Wa man lam yatub fa ulaa-ika humuzh zhaalimuun”.  Dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang orang yang zhalim. (Q.S al Hujuraat 11).

Dalam surat Ali Imran 133 Allah Ta’ala bahkan menyuruh kita untuk bersegera memohon ampun. . “Wa saari’u ila maghfiratim mirrabbikum wa jannatin ‘ardhuhas samaawaatu wal ardhu, u’iddat lil muttaqiin.” Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.

Demikian pentingnya bertaubat maka  Rasulullah secara khusus mengajarkan umatnya sebuah doa memohon ampun dan bertaubat, yakni : “Allahummaghfirlii, watub ‘alaiyaa, innaka antal tawwabur rahiim”. Ya Allah, ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Kasih Sayang. (H.R Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). 

Kedua : Dengan melakukan amal shalih.
Ketahuilah bahwa amal shalih bukan saja mendatangkan pahala yang banyak tetapi juga memiliki keutamaan yaitu sebagai salah satu jalan  menghapus dosa. Allah berfirman : “Dan orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih pasti akan Kami hapus kesalahan kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.S al Ankabuut 7).

Allah befirman : “Dan orang orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal shalih serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad, dan itulah kebenaran dari Rabb mereka.Allah menghapus kesalahan kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka”. (Q.S Muhammad 2).

Syaikh as Sa’di berkata : Sedangkan “orang orang yang beriman”, terhadap apa yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasul-Nya secara umum dan kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam secara khusus, “dan mengerjakan amal shalih” yakni dengan mengerjakan kewajiban kewajiban terhadap hak hak Allah Ta’ala dan hak hak manusia baik yang bersifat wajib maupun anjuran, “Allah menghapus kesalahan kesalahan mereka” yang kecil maupun yang besar. Dan ketika kesalahan kesalahan mereka telah dihapus mereka pun selamat dari adzab dunia dan adzab akhirat. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Dan juga sangatlah banyak hadits yang secara terinci menjelaskan tentang dihapuskannya dosa dengan melakukan amal shalih. Diantaranya :


(1) Rasulullah bersabda : “Sedekah itu menghapus kesalahan kesalahan layaknya memadamkan api”. (H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

(2) Dari Abu Qatadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim).

(3) Rasulullah bersabda :  “Idzaa faqaalal imamu : ghairil maghdhuubi ‘alaihim  waladh dhaalliin, faquluu  : Aamiin, fainnahu man waafaqa qauluhu qaulal malaaikati ghufiralahu ma taqaddama min dzambih.” Jika imam mengucapkan ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaaliin, maka ucapkanlah “aamiin” karena 
sesungguhnya siapa yang ucapan (aamiin-nya) bersamaan dengan ucapan (aamiin) malaikat, niscaya akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu (Muttafaq ‘alaih).
  
(4) Rasulullah bersabda : “Idza qalal imamu : Sami’allahu liman hamidah, faquuluu : Allahumma rabbana lakal hamdu, fainnahu man waafaqa qauluhu qaulal malaaikati ghufiralahu maa taqaddama min dzambih.” Jika imam mengucapkan : sami’ Allahu liman hamidah, maka ucapkanlah : Allahhumma rabbana lakal hamd, Karena sesunguhnya siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat, niscaya akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (Mutafaq ‘alaih). 

(5) Rasulullah bersabda : “Man tawadhdha’ lishshalaati fa asbaghal wudhuu-a, syumma masya ilash shalaatil  maktuubati, fashallahaa ma’annasi au ma’al jama’ati au fil masjidi ghafarallaahu lahu dzunuubah.”Barang siapa yang berwudhu’ untuk shalat dan ia menyempurnakan wudhu’nya, lalu berjalan (untuk menunaikan) shalat wajib dan ia shalat bersama manusia atau bersama jamaah atau didalam masjid, niscaya Allah mengampuni dosa dosanya (H.R Imam Muslim). 

(6) Rasulullah bersabda : “Man shama ramadhaana imanan wahtisaaban ghufiralahu maa taqaddama min dzambih”. Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Bukhari dan Muslim).

Ketiga : Dengan didatangkan musibah sebagai ujian dan diterima dengan sabar.
Allah Ta’ala telah menjanjikan ampunan kepada orang orang yang bersabar ketika  didatangi musibah. 

Allah berfirman : Dan Kami pasti akan menguji kamu (orang orang beriman) dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikan berita gembira buat orang  orang yang sabar. (Yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, Inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dari Rabb-nya dan mereka itulah orang orang yang mendapatkan petunjuk. (Q.S al Baqarah 155-157).

Rasulullah bersabda : “Maa min mushiibatin tushiibul muslima illa kaffarallahu bihaa ‘anhu hattasy syaukati yusyaakuhaa” Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan dengannya Allah hapuskan (dosa dosa kecil) darinya sampai sampai sebatang duri pun yang menusuknya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim). 
    
Hadits berikut ini adalah juga salah satu  berita gembira untuk seorang hamba yang sedang mendapat ujian dan mereka menerima dengan sabar. Rasulullah bersabda : “Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesedihan, gangguan, kegundah gulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan kesalahannya”  (H.R Imam Bukhari dari Abu Hurairah).

Ketahuilah bahwa jika seorang mukmin  tidak berusaha menghapus dosanya di dunia yaitu melalui jalan jalan yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya diantaranya sebagaimana tersebut maka berarti dia membawa dosanya ke negeri akhirat. Jika ini terjadi maka di akhiratpun ada jalan untuk menghapus dosa yaitu dibakar di api neraka. Na’udzubillah.
Berapa lama ?. Itu tergantung besarnya dosa yang dibawa mati. Setelah dihapus dosanya yaitu dengan dibakar di neraka maka orang orang yang ada sedikit iman di hatinya dan tidak melakukan kesyirikan maka dosa diampuni dan akhirnya dia akan mendapatkan surga dengan kasih sayang Allah Ta’ala.

Oleh karena itu maka seorang muslim yang cerdas akan selalu berusaha mencari jalan untuk untuk mendapatkan ampunan Allah Ta’ala yaitu dengan selalu beristighfar dan bertaubat, melakukan amal kebaikan dan bersabar ketika didatangi musibah.
 
Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. (901)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar